Halaman

Minggu, 24 Agustus 2014

Ringkasan kotbah : Pantang Menyerah

Ringkasan kotbah
Pembicara : Pdt. Simon Suroso
Salt & Light Community tanggal 18 Agustus 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Pantang Menyerah

Inilah nama para pahlawan yang mengiringi Daud: Isybaal, orang Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan delapan ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran. Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, anak seorang Ahohi; ia termasuk ketiga pahlawan itu. Ia ada bersama-sama Daud, ketika mereka mengolok-olok orang Filistin, yang telah berkumpul di sana untuk berperang, padahal orang-orang Israel telah mengundurkan diri. Tetapi ia bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya. TUHAN memberikan pada hari itu kemenangan yang besar. Rakyat datang kembali mengikuti dia, hanya untuk merampas. Sesudah dia, Sama, anak Age, orang Harari. Ketika orang Filistin berkumpul di Lehi -- di sana ada sebidang tanah ladang penuh kacang merah -- dan tentara telah melarikan diri dari hadapan orang Filistin, maka berdirilah ia di tengah-tengah ladang itu, ia dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar.
(2 Sam 23 : 8-12)

Terdapat 57 nama dalam kitab Samuel 23 dalam daftar kehormatan raja Daud. Dan kita akan mempelajari 3 nama yaitu Isybaal, Eleazar, dan Sama. Dan selanjutnya kita sebut dengan orang pertama, ke dua, dan ke tiga.
Ketiga nama ini mempunyai sifat yang melekat pada mereka secara bersama-sama yaitu : Mereka Pantang Menyerah.

Orang Pertama

Pada jaman itu belum ada senjata pemusnah massal seperti machine gun, granat , bom dll. Dan orang pertama ini harus menghadapi 800 orang Filistin. Dan karena pada waktu itu hanya ada pedang untuk bertempur, maka untuk mengalahkan ke-800 orang ini harus dilakukan satu demi satu walaupun kemungkinan menang menjadi sangat kecil. Tetapi orang pertama ini tidak melihatnya sebagai sebuah ketidakmungkinan, dia tetap bertahan, menyelesaikan pertempurannya satu demi satu sampai selesai. Orang ini tercatat dalam daftar kehormatan raja dalam kitab 2 samuel 23 yang menyiratkan bahwa Tuhan menyukai orang yang tetap bertahan dan tidak menyerah. Jika hari ini Anda melihat sebuah kemungkinan yang begitu kecil untuk menang atas masalah Anda, ingat kisah ini dan tetaplah bertahan dan tidak menyerah, teruslah bergerak maju sampai  Tuhan memberikan kemenangan besar pada waktuNya.

Orang Ke dua

Tantangan pertempuran yang dihadapi orang ke dua dalam catatan ini adalah kelelahannya sendiri. Ditulis bahwa ia mengayunkan pedangnya sampai kelelahan, dan bahkan untuk melepaskan pedangnyapun ia tidak sanggup, seolah-olah pedang tersebut melekat dengan kulit tangannya. Tetapi orang ke dua inipun juga tidak berhenti sampai Tuhan memberi kemenangan besar pada hari tersebut. Apa yang dilakukannya sama seperti seorang pelari marathon, tidak berhenti berlari sampai tiba di garis finish.
Jika saat ini Anda sedang berada dalam sebuah pertempuran kehidupan yang panjang dan melelahkan baik dalam pelayanan, pekerjaan dan bidang kehidupan yang lain, ingatlah bahwa Tuhan menghendaki Anda terus bergerak maju dan bertekad bulat untuk tiba pada garis kemenangan yang telah ditentukan. Tuhan akan senang dengan keteguhan hati Anda dan menghormati apa yang Anda lakukan.

Orang ke tiga

Orang ke tiga ini bertempur dan mempertaruhkan nyawanya untuk mempertahankan sebidang tanah kebun kacang. Mempertaruhkan nyawa untuk sedikit kacang ? apakah ini sebuah kebodohan ? Hal ini adalah aspek ke tiga dalam sifat pantang menyerah yaitu bertekad bulat dan berkomitmen untuk sebuah tugas yang sangat sederhana. Orang ini bertahan karena suatu motif, yaitu dia sedang mempertahankan sebidang kebun kacang milik Tuhannya. Dan dia bertahan dan bertempur dengan segenap kekuatan. Setiap orang tidak bisa selalu memilih medan perangnya. Kadang-kadang medan perang yang harus dipertahankan bukanlah sebuah medan perang yang terhormat dan penting, terlihat remeh dan tidak dilihat oleh supporter dalam kehidupan. Tuhan menghormati orang-orang yang menghormati medan perangnya.
Mungkin Anda sedang berada di wilayah pertempuran dan medan perang seperti yang dimaksud di atas, tetaplah berjuang dan terus bertempur, miliki keteguhan hati yang tidak tergoyahkan, hormati peperangan Anda dan Tuhan akan melihat Anda layak berada dalam daftar kehormatan para pejuangNya karena kesetiaan yang Anda miliki di tempat Anda berada.

Pada Gereja mula-mula terdapat perselisihan mengenai urusan dapur. Urusan dapur bukanlah sebuah tempat yang terlihat elit dalam suatu pelayanan. Dan para Rasul karena harus berfokus pada pemberitaan Firman, menunjuk 7 orang yang ditugaskan melayani urusan makanan, dan di antara mereka adalah Stefanus dan Filipus. Dan Roh Kudus menceritakan kepada kita bahwa pengawas dapur dan pembuat sup ini akhirnya menjadi orang pertama yang mati syahid untuk membela iman Kekristenan pada waktu itu sementara pasa rasul perlahan menghilang dari medan pelayanan mereka. Dan Filipus adalah orang pertama yang membuat Gereja di luar Yerusalem.
Roh Kudus tidak pernah melihat tingkat pelayanan Anda, Roh Kudus hanya menilai apakah Anda dapat diandalkan, apakah Anda setia dalam wilayah yang ditugaskan kepada Anda. Milikilah tekad bulat pantang menyerah, hadapi semua rintangan dengan keteguhan hati.

Jika Anda mengalami apa yang dialami oleh ketiga orang yang dicatat di atas, ingatlah selalu bahwa Tuhan menghormati dan menyukai orang-orang yang tidak pernah menyerah. Itu adalah bukti cinta Anda kepada Tuhan. What You do is not important but Why You do is more important.

Be Salt and Be Light ! No retreat ! No Surrender ! Go Forward !


Related Post



Tidak ada komentar: