Halaman

Minggu, 10 Agustus 2014

Ringkasan Kotbah : Hati menyembah

Ringkasan kotbah
Pembicara : Rev. Samuel Lee
Salt & Light Community tanggal 07 Juli 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Hati menyembah


Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku."
(1 Sam 16 : 1)


-Tuhan sedang melakukan sesuatu di Israel pada jaman Samuel, dan Tuhan juga sedang melakukan sesuatu yang hal yang baru bagi Indonesia.

-Tuhan sedang mencari seorang Raja yang baru yang siap berdiri di tengah untuk masuk dalam panggilanNya. Mata manusia mencari seorang yang berkuasa dan berpengalaman, tetapi Tuhan bisa menjadikan seorang Raja dari seorang yang tidak berpengalaman.

Tetapi Samuel berkata: "Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku." Firman TUHAN: "Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN. (1 Sam 16 : 2)

-Meskipun Samuel tahu bahwa Saul seorang yang berdosa, tetapi Samuel tetap mempunyai rasa takut. Tuhan memberikan sebuah pesan, jika Tuhan yang menyuruh maka jangan takut. Kedagingan kita bisa merasa takut ketika Tuhan menyuruh kita melakukan sesuatu.

Kemudian undanglah Isai ke upacara pengorbanan itu, lalu Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat. Urapilah bagi-Ku orang yang akan Kusebut kepadamu."(1 sam 16 :3)

-Tuhan yang menetapkan dan memilih seorang pemimpin.

Samuel berbuat seperti yang difirmankan TUHAN dan tibalah ia di kota Betlehem. Para tua-tua di kota itu datang mendapatkannya dengan gemetar dan berkata: "Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?"(1 Sam 16 : 4)
-Pada saat kedatangan Samuel ke Betlehem para tua-tua di sana menghadapi Samuel dengan gemetar. Hal tersebut terjadi karena para tua-tua telah mendengar sesuatu mengenai Samuel sebelumnya :

TUHAN telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah melawan mereka sampai engkau membinasakan mereka.

Mengapa engkau tidak mendengarkan suara TUHAN? Mengapa engkau mengambil jarahan dan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN?" (1 sam 15 : 18-19)
- Saul telah tidak setia dalam salah satu perkara yang diperintahkan Tuhan. Saul tidak taat dan menyimpan salah satu hal yang harus ditumpasnya, tetapi justru hal itu bisa menghancurkan rencana Tuhan yang sudah diperintahkan kepadanya. Saul ingin sebuah kebanggaan atas kemenangannya atas Amalek dengan membawa raja Agag sebagai tanda kemenangannya. Tetapi ketika Samuel datang, Samuel memancung Agag di depan Saul dan para menterinya.

-Hal ini yang menyebabkan para tua-tua di Betlehem gemetar terhadap Samuel. Tetapi kedatangan Samuel bukan untuk membunuh, tetapi memberkati Betlehem. Samuel datang kepada Isai dan menyatakan bahwa salah satu putranya akan menjadi Raja atas Israel.

1 Sam 16 : 6-10 

-Pada saat Samuel melihat tujuh putra Isai, Samuel melihat Eliab (God is my father) dan untuk pertama kalinya Samuel hampir salah mengambil keputusan dalam sepanjang karir kenabiannya. Karena Tuhan berkata : Manusia melihat tampilan luar tetapi Aku melihat apa yang di dalam.

-Dan ke enam kandidat berikutnya juga ditolak oleh Tuhan. Meskipun semua nama mereka memiliki arti yang luar biasa. Dan Samuel tiba-tiba berada dalam kebimbangan, sebuah suasana yang jarang dialaminya selama ini.

- Peristiwa di rumah Isai tersebut adalah sebuah peristiwa besar dalam sejarah Israel, bukan sebuah peristiwa biasa. Saat itu seorang Raja Israel akan ditentukan, sebuah “pemilu” terjadi di rumah Isai. Tetapi tidak semua anak Isai dipanggil, anak bungsunya tetap berada di padang. Mengapa si bungsu Daud tidak dipanggil dalam peristiwa besar tersebut ?

Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. (Maz 51:7)

-Hal ini adalah pernyataan Daud dalam Mazmur yang bisa menjelaskan mengapa Daud tidak dipanggil dalam peristiwa tersebut. Isai menyembunyikan anaknya yang di luar nikah. Statusnya membuat Daud berada dalam posisi yang tidak menyenangkan di keluarga dan masyarakat sekitarnya. Tetapi Daud tidak memperhatikan situasi tersebut, Daud hanya memperhatikan hubungannya dengan Tuhan dan hidup dalam penyembahannya.

-Akhirnya Daud dipanggil ke rumah Isai.....

-Pada waktu Samuel melihat Daud, hatinya dipenuhi damai sejahtera dan Tuhan menyatakan :

Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."

Pada saat itu Daud mengalami apa yang kemudian ditulisnya dalam kitab Mazmur : Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.

Tuhan mempunyai rencana dalam hidup setiap orang. Jika kita berada dalam situasi yang mirip dengan situasi di atas, ingatlah bahwa ada seorang Raja bernama Daud yang pernah mengalami hal tersebut. Daud tidak pernah terusik dengan statusnya di hadapan semua orang, hatinya yang merupakan hati seorang penyembah, membuatnya berkenan di hadapan Tuhan. Dan sejarah mencatat bahwa seorang raja besar di Israel muncul dari padang penggembalaan dengan status seorang yang lahir di luar pernikahan yang sah.

Be Salt and Be Light ! be a worshiper !


Related Post



Tidak ada komentar: