Halaman

Minggu, 17 Agustus 2014

Ringkasan kotbah : Hati dan harta

Ringkasan kotbah
Pembicara : Ev. Edwin Susanto
Salt & Light Community tanggal 11 Agustus 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Hati Dan Harta

Bagaimana cara kita memandang Yesus (persepsi kita tentang Yesus) akan menentukan seberapa besar ukuran iman kita. Mari kita bandingkan 2 dialog di bawah ini :

Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
Maka datanglah seorang yang bernama Yairus. Ia adalah kepala rumah ibadat. Sambil tersungkur di depan kaki Yesus ia memohon kepada-Nya, supaya Yesus datang ke rumahnya,
karena anaknya perempuan yang satu-satunya, yang berumur kira-kira dua belas tahun, hampir mati. Dalam perjalanan ke situ Yesus didesak-desak orang banyak.

Dialog di atas menunjukkan cara pandang perwira Kapernaum terhadap Yesus.  Pesepsi ini membuat cara mereka datang kepada Yesus juga berbeda. Iman perwira Kapernaum membuat Injil mencatat bahwa Yesus sangat takjub dengan iman yang dimiliki perwira ini. "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.”

"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
(Matius 6 : 19-21)

Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"  Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,  hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.  Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."  Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

Benarkah bahwa untuk masuk surga seseorang harus menjalani hidup dalam kemiskinan ? Sedangkan Tuhan memperkenalkan diriNya sebagai seorang Bapa, bagaimana mungkin seorang Bapa menghendaki anakNya hidup dalam kemiskinan ?

Di dalam diri kita rupanya terdapat pertentangan terus menerus antara 2 hal 
yaitu :
HATI VS HARTA

Hati dan harta berada di tempat yang sama tapi keduanya saling berebut pengaruh untuk bisa saling mengendalikan. Apa yang mengendalikan menentukan bagaimana tindakan kita dalam menjalani kehidupan.

Kondisinya akan menjadi seperti ini :

Ketika harta lebih besar dari hati maka semua tindakan akan dikendalikan oleh harta, hati akan mengikuti keinginan harta.

Ketika hati lebih besar dari harta maka semua tindakan akan dikendalikan hati, harta akan mengkuti keinginan hati.

Tugas kita adalah terus berusaha untuk memperbesar kapasitas hati dari hari-ke hari sehingga hatilah yang akan menentukan ke mana harta akan pergi. Hati yang berkapasitas besar akan mampu mengarahkan harta untuk memenuhi kehendak Tuhan di dalam kehidupan. Saudara akan bisa mengarahkan harta untuk memenuhi kebutuhan mereka yang berkekurangan, kelaparan, sakit, dan dalam kondisi menderita. (Matius 25 : 35-36)

Beberapa hal yang perlu kita pahami tentang harta atau kekayaan dalam konsep Tuhan :

1. Harta bisa menghalangi seseorang menerima keselamatan. (Matius 19 : 21-22)

2. Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati.
Apa yang diucapkan seseorang bisa menjadi alat indikator seberapa besar hati dan seberapa besar harta menguasai dalam diri seseorang.

3. Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. Ini adalah konsep kekayaan menurut Tuhan. Tuhan menghendaki anda menjadi kaya. Ini adalah pengertian yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya. Tuhan Yesus jelas berbicara tentang kekayaan materi dalam ayat ini, bukan yang lain. Ayat ini berposisi sejajar dan sama tentang kasih karunia keselamatan dalam Yohanes 3:16. Keselamatan dan kekayaan adalah sebuah peristiwa yang sama dan merupakan ide dan kehendak Tuhan dalam hidup kita.

4. Keselamatan merupakan kasih karunia dan harus dikerjakan dengan takut dan gentar. Demikian juga kekayaan adalah kasih karunia yang harus dikerjakan oleh tangan yang rajin. Keduanya benar-benar berada dalam kesejajaran yang tepat. (Amsal 10 : 4)

5.Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali.
 (ayat 23:4-5). Wah ......!!!!????  Ayat ini sepertinya berkontradiksi dari penjelasan di atas.
Tangan yang rajin dan bersusah payah adalah 2 hal yang berbeda. Bagaimana ?

Bersusah payah berhubungan dengan penderitaan, berdarah-darah, dan membuat stress. Ini bukan kehendak Tuhan. Anda tidak perlu bersusah payah (menderita) untuk menjadi kaya.

Sedangkan tangan yang rajin berhubungan dengan pengertian bahwa kekayaaan adalah kasih karunia. Sudah diberikan ! Sudah tersedia ! Anda harus mengambil yang sudah disediakan itu dengan tangan yang rajin yaitu dengan senang, dengan gembira dan menyukai apa yang Anda kerjakan. Ini adalah perbedaan pemahaman yang perlu Anda ketahui untuk bisa memeriksa posisi hati dan harta saudara.

6. Harta tidak harus diburu, tetapi hartalah yang seharusnya mengejar Anda ! Hal ini bisa terjadi jika Anda mempunyai kapasitas hati yang besar, kapasitas hati yang lebih besar dari harta.  Ketika kondisi ini terjadi harta akan mengikuti hati Anda.

7. Kapasitas hati bisa diperbesar jika Anda mulai keluar dari diri dan mulai melihat orang-orang lain di sekitar Anda. Anda mulai memikirkan dan peduli kepada orang lain, hati Anda membesar. Ketika hati Anda besar maka kekayaan akan mengikuti, hal ini sudah saya buktikan dalam kehidupan saya sendiri, dan itu benar-benar terjadi. Lakukan tanpa menunggu Anda menjadi kaya, lakukan saja untuk memperbesar kapasitas hati, dan Anda akan melihat, bahwa harta akan mengikuti Anda dan menjadi makmur dalam berkat Tuhan, bisa menikmatinya, tetapi tidak pernah membuatnya menjadi lebih besar dari hati Anda sendiri. Ini adalah tujuan Tuhan mengapa Tuhan memberikan kekayaan kepada kita semua.

Be Salt and Be Light ! Expand Ur Heart ! 


Related Post



Tidak ada komentar: