Halaman

Minggu, 10 Agustus 2014

Ringkasan kotbah : Percayalah kepada Allah

Ringkasan kotbah
Pembicara : Pdt Yohanes S
Salt & Light Community tanggal 14 Juli 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Percayalah kepada Allah 


Saat ini kita sudah memasuki lebih dari setengah smester (6 bulan) dari tahun 2014. Apabila kita melihat kembali apa yang kita resolusikan di awal tahun 2014 tentunya ada beberapa hal yang sudah kita capai, tapi mungkin ada yang membuat kita termenung karena masih ada banyak hal yang belum juga selesai hingga di pertengahan smester ini.

Ada banyak pergumulan tentunya untuk dapat merealisasikan sekian banyak daftar resolusi yang kita buat di awal tahun. Tapi ketika kita melihat beberapa daftar yang kita buat belum terjadi, maka muncul kebingungan dalam pikiran dan hati kita, apakah hal tersebut akan terwujud, dan mulai ragu apakah tujuan-tujuan kita tersebut benar dan merupakan kehendak Tuhan bagi kita. Jika kita mengalami hal tersebut Firman Tuhan berikut ini bisa menjadi bahan perenungan Anda :

Yesaya 40 : 12 -31 

Percayalah kepada Allah 

Mengapa kita harus percaya kepada Allah ? (dalam situasi penuh keraguan tersebut ?) 

1. Allah yang kita sembah dan kita percayai adalah Tuhan yang dahsyat.
Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca? Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?
(Yes 14 : 12-13)

Ayat di atas adalah ayat yang direnungkan Yesaya ketika Yesaya berada dalam kebimbangan dan diselimuti oleh keterbatasannya.

Terdapat 321.253.800 km3 air laut yang terdapat di seluruh bumi. Dan itu hanya sebesar lekuk tanganNya. Langit yang begitu luas tak terbatas hanya seukuran jengkalNya. Gunung-gunung yang begitu besar di pemandangan kita hanya ditimbang dengan dacing olehNya. That is our God ! Anda sedang menyembah Allah yang dahsyat....yang di hadapanNya persoalan Anda bukan lagi sebuah masalah karena Dia sangat besar dan sangat dahsyat.

Ketika istri saya sedang mengalami sakit hamil anggur, dan ususnya melilit, medis mengatakan bahwa kondisinya sangat kritis. Tetapi Allah saya yang dahsyat tetap saya percayai, dan kondisi yang sedemikian parah bisa sembuh dan istri saya sehat kembali. Saya bisa dan patut mempercayai Dia yang besar dan dahsyat.

2. Allah yang kita sembah Tuhan yang tidak ada bandingnya.
Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia? Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya. Orang yang mendirikan arca, memilih kayu yang tidak lekas busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung yang tidak lekas goyang.
(Yes 40 : 18-20)

Musa pernah marah kepada bangsa Israel karena menyembah lembu emas ketika Musa sedang naik ke gunung Sinai. Tidak ada Allah pada sesembahan yang dibuat oleh orang Israel tersebut. Demikian juga ketika 400 nabi Baal berdoa kepada allah mereka tidak terjadi apa-apa, tetapi ketika Elia berdoa, api turun dari langit.

Pada jaman modern sudah tidak ada berhala bentukan tangan yang disembah. Tetapi manusia jaman modern mempunyai berhala-berhalanya sendiri seperti pekerjaan, keluarga, hobby, pelayanan dan sebagainya. Tetapi hal-hal tersebut tidak bisa lebih besar dan lebih utama daripada Tuhan yang kita sembah. Dia ingin menjadi yang utama, dan karena itu Tuhan layak untuk dipercaya. Kita harus punya waktu utama yang tersedia hanya untuk Dia secara pribadi.

3. Allah yang kita sembah adalah Tuhan yang peduli.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yes 40: 29-31)

Tuhan kita adalah Tuhan yang memiliki dan merupakan sumber kekuatan utama kita. Kekuatan yang berasal dari Tuhan memiliki bentuk yang baru setiap hari, setiap pagi. Sesuatu kekuatan yang segar (fresh) yang hanya bisa didapatkan dari Dia.

Dia peduli kepada kita sama seperti seekor induk rajawali peduli kepada anak-anaknya. Bahkan ketika dalam situasi kesulitan yang sangat hebat dan sangat rumit. Dia tetap peduli kepada semua situasi kita dan siap menolong kita pada keadaan tersebut. Ketika Yesus mengatakan “Marilah kepadaKu yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu” hal itu merupakan bentuk pernyataan kepedulian Tuhan terhadap kita secara pribadi. Kita adalah ciptaan paling mulia dari segala sesuatu yang telah diciptakanNya. Dia peduli kepada Anda.

Jadi apa pergumulanmu ? Apa bebanmu ? Apa permasalahanmu ? Apa yang kau pikir bahwa sesuatu itu tidak mungkin ? Ketika kau bisa percaya kepada Dia yang dahsyat, Dia yang tidak ada bandingannya, Dia yang peduli......maka apa yang kau anggap masalah bukan lagi sebuah masalah bagi Dia. Karena itu Tuhan bisa dan layak untuk dipercayai.

Be salt and be light ! Trust Ur God in His Greatness !


Related Post



Tidak ada komentar: