Halaman

Minggu, 07 September 2014

Ringkasan Kotbah : Keselamatan

Ringkasan kotbah
Pembicara : Pastor Mutu (Malaysia)
Salt & Light Community tanggal 01 September 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Keselamatan

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: (1 petrus 2:9)

Kita terpanggil dari kerajaan gelap (kerajaan setan) untuk masuk kepada Kerajaan Terang (Kerajaan Tuhan Yesus yang dahsyat).

Kapan sebenarnya kita menerima Tuhan Yesus ?

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
(Yoh 1 :12)

Banyak orang mengatakan bahwa mereka telah menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat, saya sudah bertobat dsb, tetapi banyak kesalahpahaman tentang hal ini. Jika kita masuk lebih dalam akan timbul pertanyaan, bagaimana sebenarnya seseorang bisa menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat ?

Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
(Galatia 3:16)

Seseorang hanya bisa menerima Tuhan, hanya ketika seseorang tersebut tinggal diam dalam iman, bukan dalam pengetahuan tentang keselamatan itu atau pengetahuan tentang Tuhan Yesus sendiri. Yaitu dengan melatih dan mempraktekkan Firman Tuhan dalam kehidupan.

Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
(Roma 10 :9)

Ini adalah cara pertama untuk menerima Tuhan Yesus yaitu dengan pengakuan iman. Dengan memperkatakan iman terhadap Tuhan Yesus. Saat ini ada beberapa aliran gereja yang tidak lagi mempraktekkan pengakuan iman rasuli dalam ibadahnya seperti gereja-gereja era sebelumnya.

Pengakuan iman rasuli ini mengandung sebuah kontroversi, karena sebagian text iman rasuli juga dipercaya oleh orang-orang di luar “Agama Kristen”. Tetapi orang-orang tersebut tidak bisa mempercayainya dalam hatinya. Demikian juga jika seorang Kristen mengucapkan pengakuan iman rasuli ini, tetapi tidak bisa mempercayainya dengan keseluruhan hatinya, maka seseorang tersebut tidak bisa dikatakan telah lahir baru.

Ada beberapa pertanyaan yang perlu dipertanyakan mengenai orang-orang Kristen dengan kondisi sebagai berikut :

1. Bagaimana dengan generasi ke dua dari gereja yang lahir dari keturunan jemaat dalam satu  generasi ? , apakah bisa dikatakan bahwa generasi kedua tersebut, yang sejak kecil sudah terbiasa dengan suasana dan ritual serta aktifitas gereja maka mereka otomatis adalah orang-orang yang telah lahir baru ? Ini yang menyebabkan Gereja secara perlahan kehilangan kuasa. Hanya orang yang “menerimaNya” yang bisa mempunyai kuasa Tuhan yang sebenarnya.

2. Bagaimana dengan orang yang dikatakan lahir baru karena mendapatkan mukjizat, keajaiban, dan kesembuhan dan karena hal tersebut kemudian mereka menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat ? Inipun adalah kelompok yang bisa dipertanyakan tentang status lahir barunya juga, karena Firman Tuhan memastikan bahwa keselamatan terjadi bukan karena mukjizat, tetapi hanya dengan satu cara, yaitu Iman dalam Tuhan Yesus (Gal 3:26). Dan iman hanya bisa timbul dari Firman (Rom 10 :17). Hanya Firman yang bisa menimbulkan iman, bukan dari mukjizat yang kita lihat. Dasar yang benar hanya bisa dibangun dari dasar ini. Dan pertumbuhan rohani hanya mungkin terjadi dengan dasar ini.

Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Tanda-tanda dan keajaiban hanya bisa membuat kita mengenal tentang Tuhan lebih dekat, tetapi tidak bisa memberikan kelahiran baru yang dimaksud oleh Tuhan.
Jadi apa sebenarnya keselamatan itu ?

Keselamatan yang dimaksud adalah keselamatan jiwa, sedangkan roh tidak diselamatkan, roh adalah bagian yang terus dihidupkan kembali. Manusia terdiri dari roh, jiwa dan tubuh. Lalu di bagian tubuh mana yang disebut roh ? Dan bagaimana seseorang bisa masuk ke dalam tingkat Surga ?

Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Jadi seseorang bisa masuk surga jika roh, jiwa dan tubuhnya dalam kondisi tak bercacat sama sekali. Maka untuk mencapai kondisi tak bercacat, maka kita harus memahami di mana roh, dan di mana jiwa, sedangkan kita sudah tahu mana yang tubuh.

Jiwa adalah pikiran, sementara roh terletak di jantung (heart).

Jiwa adalah bagian yang pertama kali harus diselamatkan. Melalui apa ? Melalui ketaatan kepada Firman Tuhan. Pada saat itu jiwa kita diperbarui. Keselamatan sesungguhnya adalah saat jiwa (pikiran) diselamatkan.

Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran (because you obey the word that the soul is renewed). (1Pet 1:22).

Jadi lahir baru adalah ketika jiwa diperbaharui oleh firman Tuhan. Menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat adalah proses pertama. Ini semacam proses perpindahan dari gelap kepada terang. Atau ketika terang (Firman Tuhan) memasuki pikiran (jiwa) maka kelahiran baru terjadi. Hal ini karena dosa masuk pertama kali kepada manusia adalah karena jiwa / pikirannya. Hawa mendengarkan bisikan ular, memikirkannya, dan dosa terjadi.

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
(Ams 3:5)

Jadi kita harus mulai memikirkan, apakah kita benar-benar telah lahir baru ? Karena ketika kita lahir baru dalam arti sesungguhnya, maka kuasa Tuhan akan hadir dalam kehidupan kita.

Pemberontakan sudah terjadi sejak awal penciptaan, terbawa kepada keturunan demi keturunan dalam aliran darah mereka dan Tuhan ingin memulihkan kondisi ini melalui FirmanNya dan karenanya Tuhan membawa keselamatan kepada umat manusia.
Keselamatan melalui Yesus sudah disebut dalam kitab kejadian. Permusuhan antara keturunan iblis dan Yesus terjadi hingga hari ini. Dan keturunan iblis yang dimaksud adalah seseorang yang tidak mampu hidup dalam Firman Tuhan / mengkompromikan Firman Tuhan.

Tuhan yang mengadakan permusuhan ini untuk memisahkan mana Tuhan dan mana yang iblis. Beda antara anak-anak Tuhan dan anak-anak iblis.

barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.

Hal ini dimulai dalam kehidupan kita melalui kuasa yang ada di dalam diri orang yang “menerimaNya”. Jadi lahir baru adalah menerima urapan dan kuasa untuk mengatasi perbuatan-perbuatan iblis tersebut.

Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Apakah nubuatan ini telah terjadi ? Nubuatan ini telah sudah terjadi ketika Yesus turun ke dalam neraka ketika Yesus 3 hari berada dalam kubur. (Mat 12:40).
Penderitaan Yesus dimulai dari taman Getsemani (tempat pemerasan anggur). Walapun penderitaan yang harus dialamiNya telah dikatakanNya sebelum hal tersebut terjadi sebanyak 3x. Tetapi di taman tersebut, Yesus mengalami depresi yang sangat mendalam. Yesus merasa tidak bisa menerima pewahyuan tersebut, pewahyuan tersebut disebutNya sebagai cawan. Yang menandakan kerendahan hati Yesus dalam mengungkapkan sesuatu yang luar biasa tanpa membuat sebuah istilah yang bombastis untuk pewahyuan tersebut.

Apakah pewahyuan yang disebut cawan tersebut ? Pada saat itu Allah Bapa di Surga menyatakan apa yang akan terjadi pada Yesus. Dan yang pertama, adalah terjadinya pemisahan antara Allah dalam kekekalan dengan Yesus. Hal ini yang tidak bisa diterimaNya. Karena sejak awal Yesus berada dalam kekekalan bersama Bapa.  Yesus tidak bisa menerima pemisahan tersebut. Ini yang menyebabkan Yesus mengalami depresi yang sangat mendalam. Yesus harus memilih antara kehendakNya sendiri dan kehendak Bapa. Tetapi Yesus mampu menghadapi pergumulanNya dan menang. Yesus menyerahkan nyawaNya atas kehendak Tuhan. Dan ini menjawab pertanyaan mengapa jika Yesus adalah Tuhan Dia bisa mati di atas kayu salib ?. Yesus melakukan hal ini sebelum Dia bisa menyerahkan nyawaNya :

melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.  Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.(Phil 2:7) (mengosongkan segala keilahianNya)

Dengan cara ini seluruh dosa dunia bisa masuk ke dalam diriNya dan bisa dikalahkan (Dia tanggung) di atas kayu salib.

Jadi bisakah semua orang bisa menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatnya ? Kita semua berharap begitu, tetapi hanya ada 2 kategori orang yang bisa 
menerima :

1. Yang letih lesu. 2. Yang berbeban berat.

Kesombongan dan keangkuhan manusia tidak bisa menerima keselamatan yang telah dilakukan Yesus di atas kayu salib, hanya dengan kerendahan hati keselamatan bisa diterima.

Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman. (Ams 16 :5)

Be Salt and Be Light ! That is Salvation ! 



Related Post



Tidak ada komentar: