Mengapa kita memberi dan berbagi?
Ketika kita masuk dalam suatu
- Memberi untuk menerima. Di sini ada kebenaran hukum “tabur tuai” dan seringkali ini menjadi motivasi yang sangat kuat bagi seseorang untuk memberi / berbagi. Tetapi juga bisa menjebak sesorang menjadi berfokus pada kepentingan diri sendiri dan bukan kepentingan Tuhan. Hukum tabur tuai adalah sebuah kebenaran , yang perlu dihindari adalah memanipulasi hukum ini dengan menjadikannya sarana “INVESTASI”. Jika kita tetap dalam tingkat motivasi ini , suatu saat mungkin kita akan kecewa dan berhenti untuk memberi.
- Memberi untuk status sosial. Ketika seseorang sedang berada di tingkat financial yang tinggi , ada suatu kebutuhan yang disebut dengan SELF ESTEEM atau kebutuhan untuk dihargai , dalam jenis motivasi ini seseorang mungkin tidak lagi memikirkan akan mendapatkan pengembalian dari apa yang diberikannya, tetapi muncul bahaya lain yaitu menjadikan memberi dan berbagi sebagai sarana popularitas untuk mencapai penghargaan. Tingkat motivasi ini juga akan mengecewakan dan akan menghentikan komitmen seseorang dalam memberi.
- Memberi untuk menggenapkan rencana Allah. Ini adalah sebuah motivasi yang ideal , motivasi yang lahir karena hubungan yang erat dengan Tuhan . Motivasi di tingkat ini tidak lagi digerakkan oleh ego tetapi merupakan dorongan dari Roh Kudus , karena itu tidak akan mudah kecewa karena tidak ada lagi motivasi kepentingan pribadi , yang ada hanya kepentingan Tuhan. Jalan untuk menuju motivasi seperti ini adalah hubungan yang erat dengan Tuhan. Kalaupun kita belum mencapai yang ideal ini , jangan berkecil hati…tetap lakukan yang bisa kita lakukan dengan berharap bahwa Tuhan akan membimbing kita menuju tindakan yang sesuai dengan kehendakNya.
Halleluyah!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar