Pembicara : Ev. Edwin Susanto
Salt & Light Community tanggal 4 Maret 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Mendengar Yang Baik
Ada banyak hal buruk atau masalah dalam kehidupan yang bisa kita hindarkan terjadi jika kita memiliki sebuah kemampuan sederhana tetapi sangat penting yaitu :
MENDENGAR
Kemajuan rohani saudara bukan hanya tergantung kepada apa yang dikotbahkan dan Firman Tuhan yang diberitakan di atas mimbar, tetapi juga bergantung pada cara dan sikap hati saudara pada waktu menerima Firman Tuhan tersebut dan kemudian melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita perlu sikap hati yang terbuka dan lembut dalam menerima Firman Tuhan dan hal yang dibutuhkan untuk bisa melakukannya adalah jika saudara mempunyai kemampuan yang satu ini yaitu :
MENDENGAR
Tantangan hidup orang kristen yang sudah bertahun-tahun menjalani kehidupan beragamanya harusnya tidak lagi berkutat pada area benar dan salah, tetapi tentang hal yang baik, lebih baik, dan terbaik.
Socrates pernah mengemukakan 3 test / saringan yang harus kita tanyakan sebelum kita mendengar sebuah cerita tentang orang lain atau sesuatu hal yaitu :
1. Apakah hal itu benar ?
2. Apakah hal itu baik ?
3. Apakah hal itu berguna ?
Socrates menyadari benar bahwa mendengar adalah hal yang penting, apa yang kita dengar akan mempengaruhi pikiran dan hati kita, dan selanjutnya juga akan mempengaruhi tindakan kita.
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
(Roma 10 :17)
Mendengarkan Firman Tuhan akan membuat kita kuat dan jika lebih banyak mendengar hal – hal yang buruk maka hal yang sebaliknya akan terjadi, kehidupan kita akan dilemahkan dari hari ke hari.
Seorang komposer Rusia bernama Igor Stravinsky mengatakan bahwa untuk mendengar, diperlukan upaya / usaha, hanya mendengar tidak berguna.
Igor Stravinsky mengatakan bahwa ada perbedaan antara dua hal ini :
Mendengar (hear)
|
Mendengar (listen)
|
Telinga hanya menangkap gelombang suara (bunyi)
|
Telinga menangkap gelombang suara disertai tindakan menyimak
|
Tidak membutuhkan interpretasi, ingatan, dan respon
|
Membutuhkan interpretasi, ingatan, dan respon
|
Tidak memerlukan keahlian
|
Merupakan sebuah keahlian yang dibutuhkan dalam kegiatan berkomunikasi
|
Kemampuan mendengar sangat diperlukan dalam berbagai profesi, misalnya seorang dokter, memerlukan kemampuan ini untuk bisa mendiganosa dengan baik. Mendiagnosa berhubungan erat dengan kemampuan mendengar, banyak masalah terjadi dalam dunia kedokteran, bukan karena kurangnya keahlian, melainkan karena kurangnya kemampuan mendengar. Demikian juga dengan profesi lain seperti salesman dll. Kemampuan mendengar akan menentukan tingkat keberhasilan dalam setiap profesi yang saudara jalani.
Keuntungan memiliki kemampuan mendengar :
1. Tanda bahwa kita mengasihi, yaitu mendengar tanpa menghakimi, tanpa memberikan pendapat atau nasehat, tanpa menuduh. Hanya mendengarkan dengan empati. Hal ini akan memberikan rasa aman bagi orang yang sedang menceritakan perasaannya kepada saudara. Seringkali seseorang hanya perlu didengarkan untuk mengungkapkan masalahnya dan segala beban dalam hatinya, tanpa perlu diberikan solusi. Hal ini penting dalam hubungan suami istri, pertemanan dan juga dalam dunia konseling.
2. Tanda bahwa kita menghormati. Mungkin kita tidak setuju dengan pendapat seseorang, tetapi kita perlu mendengar dengan baik untuk menunjukkan rasa hormat kita. Sehingga sebuah hubungan akan tehindar dari sebuah masalah.
3. Mendengar adalah belajar. Zig Ziglar mengatakan bahwa berbicara adalah mengatakan apa yang saudara tahu, sedangkan mendengar adalah mendapatkan apa yang orang lain tahu. Dengan lebih banyak mendengar maka pengetahuan dan keahlian kita akan makin bertambah.
4. Mendengar akan membuat kita bisa mengerti dan menilai orang lain.
5. Tanda bahwa kita dewasa secara rohani. Karena mendengar membutuhkan perhatian dan empati kepada orang lain, sedangkan sifat alami manusia yang belum dewasa adalah lebih ingin diperhatikan daripada memperhatikan.
Teknik mendengar :
1. Fokus pada apa yang dikatakan seseorang ketika mengutarakan perasaannya, bukan fokus pada pikiran sendiri. Hal ini akan membuat kita mengerti dengan benar makna pembicaraan orang tersebut, sehingga kesalahpahaman akan bisa dihindarkan.
2. Menghindari untuk mengeluarkan pendapat dan nasehat sebelum orang tersebut berhenti berbicara.
3. Mengulang apa yang dikatakan oleh orang yang sedang berbicara kepada kita. Teknik ini untuk memastikan bahwa kesepahaman telah terjadi dalam pembicaraan tersebut.
4. Perhatikan bahasa tubuh saudara. Salah satunya dengan menatap wajah atau mata lawan bicara saudara untuk menunjukkan rasa hormat saudara terhadapnya. Atau menganggukkan kepala tanda setuju. Bahasa tubuh yang benar akan membentuk suasana saling menghormati selama proses pembicaraan berlangsung.
Be Salt dan Be Light ! Listen !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar