Halaman

Senin, 07 April 2014

Hadirat Tuhan

Ringkasan kotbah
Pembicara : Pdt. Samuel Lee
Salt & Light Community tanggal 18 Maret 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Hadirat Tuhan


Hadirat Tuhan yang rahasia akan mengubah semua situasi di kehidupan kita ketika kita memasukinya. Dan di dalam Hadirat Tuhan tersebut Tuhan berbicara melalui nabi (inspired person) yang diutusNya. Pesan Tuhan melalui seseorang dengan karunia nabi kadang-kadang bukanlah sesuatu yang enak untuk didengar, di dalamnya terdapat teguran, hardikan yang membangunkan roh, supaya urapan dan berkat datang kepada kita.

Untuk mendengarnya diperlukan ketaatan supaya dalam ketaatan tersebut akhirnya kita mampu untuk mendengar suara Tuhan.

Sering dikatakan bahwa hadirat Tuhan ada di dalam terang (light) tetapi saya katakan bahwa hadirat Tuhan juga bisa berada dalam kegelapan (darkness).
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau dan bangsa itu yang telah kaupimpin keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah Kujanjikan dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: Kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri itu. Aku akan mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu dan akan menghalau orang Kanaan, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan."
(Kel 33 : 1-3)
Ketika kita meminta kepada Tuhan sebuah permohonan, entah itu berkat, kekayaan, keberhasilan dsb, Tuhan seringkali menjawab dengan beberapa cara :

1. Ya 2.Tidak 3. Tunggu

Tetapi terkadang Tuhan menjawab dengan cara ke-4 yaitu : Okelah ! artinya Tuhan akan memberikan semua yang kita minta apapun itu, tetapi Tuhan tidak akan menyertai orang tersebut. Ketika Tuhan tidak menyertai maka ada sebuah bahaya di dalam apa yang kita dapatkan. Oleh sebab itu penyertaan Tuhan (hadirat Tuhan) adalah lebih penting daripada berkat lain yang kita inginkan. Di dalam penyertaan Tuhan (hadirat Tuhan) ada berkat yang mengikuti.
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: (1 Petrus 2:9)
Kegelapan pada kalimat di atas sering diartikan sebagai pembersihan dari dosa. Tetapi dalam bahasa aslinya, kegelapan yang dimaksud adalah sebuah panggilan (calling). Seperti dalam kisah anak yang terhilang ketika dia dipanggil dari kegelapan, dia akan dibersihkan dahulu, diurapi dengan minyak, diberi cincin, jubah dan kasut dan mendapatkan statusnya kembali sebagai anak. Ini adalah berbicara tentang sebuah proses panggilan dari Tuhan untuk memasuki sebuah tempat tertentu yang dikehendakiNya.
Dia yang menyingkapkan rahasia kegelapan, dan mendatangkan kelam pekat pada terang. (Ayub 12 : 22)
Ayat ini sekali lagi menerangkan bahwa Tuhan tidak selalu berada di dalam terang, tetapi juga dalam kegelapan. Cara lain untuk mengungkapkan kalimat di atas adalah : “ambil kegelapan ditaruh di dalam terang”. Pengertiannya bukan hanya seseorang yang berada dalam kegelapan dipanggil ke dalam terang, tetapi juga mempunyai makna lain yaitu “keberanian untuk memasuki tempat-tempat yang gelap”.

Setelah Yesus dibaptis, Roh Kudus membawa Yesus ke padang gurun. Ketika Tuhan membawa pria dan wanita ilahi ke dalam tempat yang gelap, di sana mereka akan dapat melihat berkat-berkat Tuhan datang.

Saya telah mengalami masa-masa gelap dalam hidup saya. Tetapi di sana saya mengerti bahwa urapan datang kepada saya ketika saya berada di sana. Karena cara Tuhan mencintai kita juga disertai pendisiplinan yang membuat kita makin mengenal dan mencintai Dia. Rahasia untuk segera lepas dari kegelapan adalah berhenti berkeluh kesah, dan memahami kehendak Tuhan, sampai kita bisa bersyukur dan cara berpikir kita berubah dan terjadi hal ini :
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12 : 1-2)

Ini bukanlah tentang 3 kehendak Tuhan melainkan tentang 3 proses Tuhan (menyerupai proses metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu) yaitu :

1. Baik (Agatos) : Karena Tuhan mencintai kita, Tuhan menyelamatkan kita tanpa perbuatan baik yang kita lakukan. Dan dalam tahap ini kita menyatakan Tuhan itu baik. Tetapi hal ini tidak cukup, kita perlu proses selanjutnya yaitu :

2. Berkenan : Di dalam proses ini ada proses berserah dan melakukan tindakan untuk menyenangkan hati Tuhan sehingga Tuhan berkenan.

3. Sempurna : Menjadi dewasa / matang. Fokus pada panggilan Tuhan sampai pikiran kita matang dan tidak mempunyai kehendak diri lagi, melainkan menjadi satu dengan kehendak Tuhan (Oneness). Dan dalam kedewasaan tersebut kita akan melihat penyertaan Tuhan, iman kita bertumbuh dan kita akan melihat dalam semua kegelapan tersebut terdapat potensi dan urapan tak terbatas dari keajaiban dan mukjizat Tuhan atas semua masalah yang berada di luar kemampuan kita untuk melaluinya atau melakukannya. Tongkat Tuhan akan membimbing dan membawa kita kepada kemenangan.

Be Salt and Be light ! In His Secret Presence



Related Post



Tidak ada komentar: