Pembicara : Pdt Pardomuan Sihombing
Salt & Light Community tanggal 11 Maret 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Berakar Dalam Kristus
Kekuatan sebuah rumah adalah pada pondasinya.
Dan
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.
(Kolese 2:6-7)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
(Yoh 15 :4)
Bagaimana kehidupan kristen yang berakar kuat di dalam Kristus ?
1. Memiliki kehidupan rohani yang alami, tidak dibuat-buat, mengalir wajar secara natural.
Sama seperti pohon bertumbuh bagus dan berbuah lebat karena adanya akar yang kuat, demikian juga kehidupan yang kita tampilkan adalah cermin hati yang tidak kelihatan. Apa yang di luar adalah pantulan dari apa yang ada di dalam. Dan apa yang tampak di luar harus mengalir wajar dan natural.
Dalam hal ini kesalehan pribadi haruslah menjadi sebuah kesalehan publik, dan kesalehan publik juga menjadi bagian dari kesalehan pribadi. Artinya apa yang kita tampilkan pada publik haruslah sama dengan apa yang kita lakukan secara pribadi.
Pembangunan “kekuatan dalam” ini hanya bisa dibangun dengan Firman Tuhan. Seorang Kristen yang ingin memiliki kehidupan rohani yang alami harus mulai melatih dirinya untuk secara teratur mempelajari Firman Tuhan baik secara pribadi dan dalam pertemuan ibadah, kemudian melakukannya. Perenungan yang teratur terhadap Firman Tuhan akan memberikan kekuatan di dalam, masuk ke dalam hati, dan menjadi sebuah bagian yang alami dalam dirinya, dan kemudian secara wajar, nampak dalam kehidupannya. Ini adalah langkah pertama untuk memiliki kehidupan yang berakar dalam Kristus.
2. Menghargai orang lain
Ini adalah ciri ke dua dari orang yang memiliki kehidupan rohani yang berakar. Mengapa ? Karena akar tidak bisa bekerja sendiri untuk menumbuhkan pohon dan menghasilkan buah. Akar membutuhkan air, udara, tanah, dan pupuk.
Maksud dari uraian di atas adalah bahwa orang yang berakar di dalam Kristus membutuhkan orang lain untuk bisa bertumbuh. Orang lain tersebut disebut sebagai sahabat, yang akan saling bekerja sama dan saling menumbuhkan. Sama seperti sebuah pohon tidak bisa bertumbuh di atas sebuh batu karena akarnya tidak cukup mendapat air, tanah, udara, dan pupuk, demikian juga seseorang tidak bisa bertumbuh dengan baik tanpa orang lain.
Dan prinsip yang mendasari hal ini adalah : “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” atau menghargai orang lain. “Orang lain” yang dimaksud bisa atasan atau bawahan atau siapapun dalam berbagai level atau tingkat kehidupan. Ketika kita bisa menghargai orang lain kita masuk ke dalam proses untuk berakar di dalam Kristus lebih dalam lagi.
3. Kuat menahan cobaan.
Orang yang berakar dalam Kristus adalah orang yang kuat menahan cobaan, dan tidak mudah tergoncangkan baik dalam pencobaan dari dalam lingkungan gereja jika gereja tersebut mulai melenceng dari ajaran Injil, atau pencobaan karena hidup dalam kemajemukan beragama, ataupun pencobaan pribadi yang ditimbulkan oleh situasi sulit (kekurangan) atau oleh situasi yang baik (kelimpahan).
Mampu bersyukur dalam kekurangan dan mampu memberi dalam kelebihan adalah sikap yang harus kita miliki untuk membuat kita semakin kuat dalam kehidupan bersama Yesus Kristus. Seorang yang kuat dan berakar tidak akan larut dalam masalahnya, tetapi mampu melihat solusi yang sudah disediakan Tuhan dalam Firman yang sudah diberikanNya di dalam Alkitab.
Be Salt and Be Light ! Taking Root in Jesus !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar