Pembicara : Pdt Edy Zakaria
Salt & Light Community tanggal 10 Februari 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Kebaikan hati
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
(Filipi 4 : 4-6)
Sebelum Paulus bertemu dengan Yesus Kristus, Rasul Paulus berpikir bahwa dia telah menemukan kebenaran sejati dalam kebenaran Taurat di mana Rasul Paulus telah dididik dengan ketat selama bertahun-tahun. Tetapi pertemuannya yang luar biasa dengan Yesus Kristus membuat Rasul Paulus berani mengatakan bahwa “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus”.
Kebenaran sejati adalah bahwa Yesus sudah membenarkan orang berdosa karena Korban Kristus di atas kayu salib, bukan atas perbuatan baik seseorang tersebut. Oleh sebab itu ekspresi dari orang yang menemukan kebenaran sejati adalah bersukacita. Sebuah suka cita yang tidak dipengaruhi lagi oleh keadaan, tetapi karena telah menemukan kebenaran yang sejati dalam Yesus Kristus.
Jadi bersukacita adalah sebuah ekspresi wajar dari orang yang telah mengetahui, memahami, dan menerima kebenaran sejati. Tetapi harus diakui pula bahwa suka cita adalah sebuah ekspresi emosi yang kadarnya bisa dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor lain tersebut adalah :
HATI
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
“Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang” adalah sebuah target dan dorongan bagi orang percaya. Dan harus dipahami juga bahwa kebaikan hati yang terlihat harus dibedakan dengan kebaikan-kebaikan yang mudah terlihat oleh orang lain sebagai berikut :
· Kebaikan perilaku
· Kebaikan tutur kata
· Kebaikan budi pekerti
· Kebaikan sikap
· Kebaikan cara berpikir
Hal-hal di atas adalah kebaikan yang mudah terlihat oleh orang lain. Yang Rasul Paulus maksudkan, bukan hanya hal-hal tersebut yang harus terlihat / bisa dilihat orang lain, tetapi kebaikan hatilah yang harus memancar keluar dan bisa dilihat, karena kebaikan hati bukanlah sesuatu yang mudah dilihat. Kebaikan selain kebaikan hati bisa menjadi sesuatu yang bersifat kosmetik yang menjadi tampilan luar dari sikap hati yang sebenarnya. Yang dikehendaki Tuhan adalah sebuah kemurnian hati yang memancar keluar dalam kehidupan kita.
Mengapa kebaikan / kemurnian hati menjadi hal yang penting bagi Tuhan ?
-1-
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”
Hati adalah sumber kehidupan, dan mempengaruhi semua segi kehidupan. Jika sesuatu mengalir tidak dari hati, maka yang akan muncul adalah kepura-puraan, bukan kehidupan.
Kui adalah untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
(Ams 17 : 23)
|
Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu.
(Ams 19 : 27)
|
Jadi inti dari manusia adalah hatinya. Jika hati baik maka hal-hal yang tampak di luar juga akan memancarkan hal yang sama.
-2-
Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang. (Ams 14 :30)
|
Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
(Ams 15 : 13)
|
Hati merupakan kekuatan utama yang tersembunyi di dalam diri manusia. Ini adalah hal ke-2 mengapa Rasul Paulus mendorong kita untuk membuat kebaikan hati bisa dilihat oleh semua orang. Meruntuhkan hati seseorang dengan menjatuhkan harga dirinya merupakan sebuah strategi perang yang diterapkan oleh Ahitofel kepada Daud dalam nasehat politiknya kepada Absalom ketika berperang melawan Daud. Nasehat Ahitofel hampir meruntuhkan kekuatan Daud jika saja Tuhan tidak menggagalkan strategi tersebut. Hati adalah titik kekuatan manusia dan harus dijaga dengan baik.
Bagaimana supaya kebaikan hati bisa diketahui semua orang ?
Kebaikan hati tidak bisa ditunjukkan dengan cara yang sama seperti kita menunjukkan sebuah benda fisik. Kebaikan hati justru akan bisa terlihat ketika kita mengalami penolakan, dilukai, dikhianati, diancam, disalahpahami, dan dimusuhi dan terutama ketika kita bosan berbuat baik, apakah kita masih tetap berbuat baik ?
Tuhan seringkali membawa kita kepada situasi-situasi tersebut untuk membawa kita pada next level melalui reaksi dan respon yang akan membuktikan bahwa kita mempunyai kebaikan hati. Ketika situasi sulit datang dan kita tetap berbuat baik, akan membuat orang yakin dan mengetahui bahwa kita tidak sedang berpura-pura baik, tetapi kita berbuat baik karena Yesus telah mengubah kita menjadi benar-benar baik.
Hubungan kebaikan hati dengan kedatangan Tuhan
1. Tuhan menilai motivasi hati dari setiap perbuatan baik yang kita lakukan. Motivasi hati yang benar yang akan berkenan di hadapan Tuhan.
2. Kebaikan hati yang kekal merupakan kebaikan hati yang diganjar oleh Tuhan. Hal ini berhubungan dengan karakter yang dimiliki oleh seseorang. Di akhir jaman, hal ini akan menjadi sebuah standar penilaian Tuhan. Jangan jemu-jemu berbuat baik.
3. Kebaikan Tuhan harus dipertanggungjawabkan. Yesus sudah mati saat kita masih berdosa dan kita harus menyalurkan kebaikan Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur atas kebaikan Tuhan yang sudah diberikan kepada kita.
Be Salt and Be Light ! Show Your Kind heart !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar