Halaman

Sabtu, 25 Januari 2014

Hidup Bekemenangan

Ringkasan kotbah
Pembicara : Pdt Rudi Sirait
Salt & Light Community tanggal 20 Januari 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Hidup Berkemenangan
Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
(Filipi 3 : 12-14)

Rasul Paulus dalam catatan sejarah Gereja adalah Rasul Yesus Kristus yang paling luar biasa dan bisa kita lihat pengaruhnya hingga hari ini. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mengikuti rasul Paulus dalam keluarbiasaannya :
  1.  Paulus membayar harga lebih dari yang lain. Dalam pengikutannya kepada Yesus Kristus rasul Paulus paling banyak mengalami penderitaan dan bahkan kelaparan dan disiksa tetapi semua itu tidak membuatnya mundur dari pelayanannya kepada Yesus Kristus.
  2. Paulus merupakan rasul yang paling produktif dalam menulis, dia menulis surat Ibrani dan 14 surat dari 27 kitab yang ada dalam Perjanjian Baru ditulis oleh rasul Paulus.
  3. Paulus juga dikenal sebagai rasul Yesus Kristus yang paling banyak bikin Gereja, dia merintis gereja Roma, Korintus, Filipi dll sepanjang kehidupannya.
Mengapa Rasul Paulus bisa menjadi seseorang yang demikian luar biasa ? Berikut ini ulasannya :

1. Rasul Paulus adalah seseorang yang tidak cepat merasa puas.
Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
Bagi Paulus life is a game / sebuah pertandingan. Dalam pertandingan kehidupan tersebut, Paulus bertujuan untuk menang. Dan kemenangan yang diinginkannya bukan hanya sebuah keinginan, tetapi dia memasukkan dirinya ke dalam arena / gelanggang pertandingan, mengetahui caranya bertanding dan kemudian bertarung di sana dengan segenap kekuatannya. Dan dalam usaha untuk mencapai kemenangan tersebut Paulus berprinsip untuk tidak cepat puas.

Salah satu faktor yang mengakibatkan seseorang cepat menjadi puas adalah munculnya bentuk-bentuk kepuasan sebelum kemenangan diraih yaitu dengan membuat perbandingan antara dirinya dengan orang lain. Ketika seseorang membandingkan dirinya, akan muncul perasaan lebih baik (ketika membandingkan dengan seseorang / sesuatu yang kurang dari dirinya sendiri). Dan perasaan lebih baik ini akan membuatnya mandeg dalam pertumbuhan baik itu dalam kehidupan kerohanian, kehidupan pekerjaan / bisnis, pendidikan, pengetahuan, rumah tangga dll. Dan hal inilah yang merupakan faktor yang membuat Paulus menjadi luar biasa : Rasul Paulus tidak membandingkan dirinya dengan orang lain dengan kata lain dia menetapkan sebuah standar atas dirinya bukan ditentukan oleh standar yang telah dibuat / diperoleh orang lain, melainkan sebuah standar pencapaian yang muncul dari visi dan tujuan yang telah diperolehnya dari Tuhan.

Dunia ini berkembang karena adanya orang-orang yang yang tidak cepat merasa puas yang dapat kita lihat dalam perkembangan di dunia komputer, dunia teknologi, otomotif, dan pengetahuan. Dunia menganut prinsip inovasi tiada henti yang seharusnya juga menjadi sikap Gereja jaman sekarang untuk terus berinovasi dalam kreatifitas Tuhan.

2. Rasul Palus melupakan apa yang ada di belakangnya.
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
Arti dari melupakan apa yang ada di belakang :
  • Orang yang sudah berdamai dengan masa lalunya. Paulus adalah seorang yang kejam terhadap pengikut Yesus di masa lalunya, tetapi Paulus memahami bahwa Tuhan tidak pernah mengingat masa lalu yang dia punya, dan karena hal itu Paulus menjadi mengerti bahwa masa depan bukan ditentukan oleh masa lalu, melainkan oleh masa sekarang (saat ini) dan hal ini memampukan Paulus untuk bisa bergerak tanpa beban masa lalu.
  • Membuang yang buruk dan mengambil yang baik. Hal-hal buruk yang menjadi kebiasaan di masa lalu bisa kita ubah di masa sekarang dengan memilih untuk melakukan hal-hal yang baik untuk kepentingan yang akan terjadi masa depan.
  • Belajar dari kegagalan. Tidak ada seorangpun yang sempurna di dunia ini, setiap orang bisa membuat kesalahan. Tetapi selalu ada hal yang bisa dipelajari dari sebuah kegagalan di masa lalu yang bisa kita pelajari dan ubah di masa sekarang untuk hal-hal yang akan terjadi di masa depan.
  • Tidak melupakan masa lalu di otak, tetapi melupakan masa lalu di hati. Otak diciptakan untuk mengingat semua hal, bahkan hal-hal yang secara tidak sengaja kita lihat secara sadar. Oleh sebab itu semua hal yang terjadi di masa lalu tidak akan pernah terhapus dari memori di otak kecuali seseorang mengalami pengkondisian hipnotis, gegar otak atau telah mengalami kerusakan fisik di bagian otak / gila. Artinya melupakan masa lalu haruslah terjadi di dalam hati bukan di otak. Hati yang terbebaskan dari memori buruk masa lalu akan terhindarkan dari sakit atau kepahitan yang bisa merusak kondisi hati itu sendiri. Anda bisa mempelajari hal ini dalam catatan tentang  Yusuf di dalam Alkitab.
3. Rasul Paulus Fokus pada tujuan
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. 
Ada beberapa hal tentang tujuan yang perlu kita pahami :
  1. Tujuan merupakan perubahan nyata yang terjadi pada masa yang akan datang.
  2. Tujuan berbeda dengan visi / mimpi.
  3. Tujuan bersifat nyata, visi bersifat abstrak (kabur).
  4. Tujuan merupakan pernyataan iman.
Dan inilah definisi tujuan yang saya (baca - Rudi Sirait) tuliskan :

“Bagi orang percaya, tujuan tidak lain merupakan ungkapan harapan yang tidak bersifat mudah-mudahan terjadi. Tetapi sepenuhnya terjadi atas pimpinan dan karya tangan Tuhan”

Tujuan membuat visi yang bersifat abstrak menjadi nyata seperti yang bisa kita lihat dalam contoh perbedaan visi dan tujuan sebagai berikut (beberapa contoh telah disesuaikan – red) :

Contoh VISI
Contoh TUJUAN
Gereja bertumbuh
·        Jumlah jemaat di tahun 2014 : 300.
·        Jumlah jemaat yang mengalami pemulihan secara pribadi, ekonomi, dan keluarga meningkat 70%.
·        Menciptakan kader pelayan Tuhan terlatih sebanyak 100 orang.
Kuliah
·        Lulus kuliah dalam waktu 3,5 tahun dengan IPK 4.00
·        Menguasai ilmu desain web setingkat pekerja di Google advertising.
·        Mendapatkan pekerjaan di perusahaan international Facebook.com.
Bisnis bertumbuh
·        Omzet tahun 2014 mencapai 2 trilyun rupiah.
·        Menjadi perusahaan pengekspor handuk yang bisa dibuat browsing internet terbesar di Asia meliputi ASEAN dan 5 negara besar di Asia.
·        Mempunyai 1000 gerai penjualan di Indonesia dan Asia.

Dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People Stephen R. Covey (alm) memberikan 7 prinsip keefektifan dan salah satunya berbunyi sebagai berikut :

“Begin with the end in mind”

Untuk bisa membuat tujuan secara jelas kita harus bisa melihat sebuah akhir di masa depan dan kemudian mewujudkannya dalam langkah-langkah nyata dalam kehidupan hari demi hari secara tekun.

Be Salt and Be light ! Be Focus in 2014 !





Related Post



Tidak ada komentar: