Halaman

Rabu, 22 Januari 2014

Cerita Yang Kita Tinggalkan

Ringkasan kotbah
Pembicara : Ev. Edwin Susanto
Salt & Light Community tanggal 13 Januari 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Cerita Yang Kita Tinggalkan

Dunia memiliki banyak sistem, salah satu di antara sistem-sistem yang berlaku di dunia ini adalah sistem kepatutan / kelayakan. Maksudnya jika seseorang telah menyelesaikan tugas dengan baik / exellent, maka seseorang tersebut akan disebut layak untuk mendapatkan sebuah penghormatan / penghargaan. Tetapi ada sebuah sistem lain yang kemudian hadir dalam kehidupan sejak munculnya Yesus Kristus yaitu sistem kasih karunia. Kasih karunia datang tanpa memperhitungkan kelayakan seseorang untuk menerimanya / apa yang diperbuatnya, seperti kasih karunia keselamatan yang diberikan melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib sehingga seorang yang berdosa dan tidak layak diselamatkan bisa mendapatkannya tanpa syarat apapun selain percaya atau iman. Kasih karunia adalah sebuah sejarah yang Yesus tinggalkan buat kita dan akan terus berlaku sampai kedatanganNya kembali.

Untuk hidup dalam kasih karunia diperlukan iman. Sama seperti Maria tidak mengerti tentang kasih karunia yang disampaikan oleh Gabriel mengenai berita kehamilannya oleh Roh Kudus, tetapi Maria menerima berita itu dengan iman dan menyimpannya dalam hati dan dengan iman itu ia bertindak untuk menghadapi kehebohan masyarakat di jamannya yang terheran-heran melihat kehamilannya oleh Roh Kudus.

Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. (Roma 5:2)

Iman adalah jalan masuk ke dalam kasih karunia artinya setelah kasih karunia disediakan, yang kita perlukan adalah bertindak untuk melangkah ke dalam kasih karunia itu melalui iman. Iman memerlukan tindakan. Iman memampukan kita menerima, dan tindakan akan membuat segala sesuatu yang menyertai kasih karunia itu bisa diterima. Dan semua tindakan yang kita lakukan oleh iman di dalam kasih karunia akan menghasilkan sebuah sejarah / catatan di sepanjang kehidupan kita. Masalahnya bagaimana sejarah akan mencatat kita ?
Saya mendorong saudara semua untuk mulai memikirkan hal ini, mulai memikirkan hal-hal sebagai berikut :
  •  Apa yang harus kita lakukan dalam hidup ini setelah kasih karunia Tuhan ada dalam hidup kita ? 
  • Dengan cara apakah sejarah akan mencatat kita ? Sebagai orang yang hidupnya memberikan hal-hal yang berguna bagi orang lain ataukah kita dikenang sebagai seorang yang tidak baik, yang melakukan kejahatan ? Atau bahkan kita tidak dikenang sama sekali ?
  •  Apakah anak cucu kita akan menerima warisan iman melalui tindakan-tindakan kita sekarang
  •  Apakah anak cucu kita akan mempunyai cerita membanggakan yang akan mereka ceritakan kepada teman-temannya ?
  •  Apakah yang akan orang lain katakan tentang kita di akhir hidup kita ?
  • Ketika kita merenungkan hal ini, saya berharap saudara semua akan mulai mengambil langkah-langkah iman dalam sebuah tindakan yang nyata untuk menyatakan iman dan kasih karunia yang saudara punya, dan selalu ingat, bahwa setiap tindakan yang kita buat adalah sebuah sejarah. Dan jika orang bertanya siapakah Anda seratus tahun lagi, maka yang bisa mereka temui adalah cerita yang mereka dengar tentang saudara.

Be Salt and Be light ! Let’s make a history !



Related Post



Tidak ada komentar: