Halaman

Rabu, 18 Desember 2013

Arti Hidup

Ringkasan kotbah
Pembicara : Ev. Edwin Susanto
Salt & Light Community tanggal 16 Desember 2013
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Arti Hidup

Kehidupan adalah sebuah anugerah luar biasa yang kita terima dari Tuhan pencipta kita. Jika keselamatan adalah anugerah yang terutama, maka hidup adalah anugrah utama yang lain sesudah keselamatan itu sendiri. Tetapi dalam jangka waktu puluhan tahun manusia hidup sebagai pribadi atau ribuan tahun umur umat manusia di bumi, ada satu pertanyaan yang mendasari semua perkembangan pengetahuan di dunia ini yaitu : Apakah hidup itu ? Apakah sesungguhnya hidup itu ? dan Apakah arti hidup itu ?
Ada beberapa cara orang melihat sebuah kehidupan yang dimilikinya / dianugerahkan kepadanya, tergantung pada situasi dan kondisi yang dialaminya :

1. Hidup adalah rutinitas
Dalam pandangan ini, kehidupan adalah sebuah lingkaran kegiatan dari bekerja – beristirahat / tidur – dan kemudian bangun untuk bekerja lagi. Lingkaran ini menjadi cara hidupnya, sebagian menikmatinya, sebagian lagi mengalami kejenuhan dan depresi.

2. Hidup hanya sekali
Dalam pandangan ini kehidupan adalah sesuatu untuk dinikmati habis-habisan karena sifatnya yang tidak kekal. Sebuah jargon yang sering digunakan adalah “Muda foya-foya-Tua kaya raya-Mati masuk surga”. Faktanya, sekalipun orang-orang ini memiliki pandangan bahwa hidup itu tidak kekal dan harus dinikmati habis-habisan, tetapi tetap mereka merindukan sebuah surga yang kekal.

3. Hidup adalah penderitaan
Bagi sebagian orang yang kurang beruntung dan menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam penderitaan maka mereka akan berpendapat bahwa hidup adalah sebuah siklus penderitaan tanpa henti. Setelah satu penderitaan selesai, mereka harus bersiap untuk penderitaan yang lainnya.

4. Siklus hidup yang wajar
Bagi sebagian orang yang lain, kehidupan berarti menjalani sebuah siklus peran yang lurus mulai dari lahir – menjadi bayi – menjadi seorang anak – remaja – bersekolah – lulus – bekerja – menikah – menjadi orang tua dari anak-anaknya – membesarkan anak – dan kemudian menjalani masa tua sebagai seorang kakek atau nenek sambil melihat siklus yang sama terjadi pada cucu-cucu mereka.

Dan sekalipun semua pandangan ini telah dijalani oleh jutaan orang, tetap saja akan timbul pertanyaan : Apakah hidup itu ?
Alkitab perjanjian baru mengajarkan sebuah prinsip untuk memahami kehidupan seperti yang tertulis di dalam Injil Matius 25 : 14 -15
“Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.”
Dalam kisah ini seorang Bos memanggil para manajernya dan memberikan mereka masing-masing sejumlah modal yaitu :
·        A =5 talenta
·        B = 2 talenta
·        C = 1 talenta

Setelah beberapa waktu, si Bos kembali dari luar negeri dan laporan perubahan modal menjadi sebagai berikut :
·        A = 10 talenta (100 %)
·        B = 4 talenta (100 %)
·        C = 1 talenta (0%)

Dan dalam catatan di kitab Matius dikisahkan bahwa si Bos mengambil sebuah keputusan terhadap para manajernya sebagai berikut :
·        A = 10 talenta plus 1 talenta (1 talenta didapat dari C)
·        B = 4 talenta
·        C = 0 talenta (1 talenta diberikan kepada A)

Prinsip apakah yang terdapat dalam kisah tentang talenta di atas dalam cara kita memandang sebuah kehidupan ?

1. Hidup adalah sebuah ujian
Tuhan memberikan anugerah kehidupan kepada kita, dan untuk menjalani sebuah kehidupan, Tuhan memberikan talenta / modal buat kita yang bukan saja berarti sebagai sebuah alat untuk hidup, tetapi juga sebagai alat untuk menguji kualitas kehidupan yang harus manusia kembangkan. Kualitas kehidupan yang harus kita kembangkan meliputi IMAN – PRIBADI – KARAKTER.
Ketika kita mengalami sebuah ujian maka diperlukan sebuah perjuangan untuk dapat lulus dari ujian tersebut, dan dalam sebuah perjuangan selalu ada aturan main yang harus kita taati.  Mengikuti sebuah aturan main adalah sebuah langkah awal untuk bisa berhasil dalam sebuah ujian. Dan aturan main yang dimaksud meliputi :

 Etika / norma-norma / nilai-nilai
Integritas (kesesuaian prinsip dan tindakan
Hak dan kewajiban


Petunjuk untuk melakukan aturan main yang ditetapkan bisa kita dapatkan dari Alkitab serta seluruh nilai-nilai yang terdapat di dalamnya.
Dan untuk menjalani sebuah ujian dengan baik diperlukan pengenalan terhadap tipe-tipe ujian yang diperhadapkan kepada kita, seperti seorang murid harus paham tipe soal ketika menyelesaikan sebuah ujian :

·        Ujian kekurangan. Sebuah ujian yang terjadi pada Ayub, ketika Ayub mengalami ujian kekurangan tiga lapis (3 ring) yang meliputi hartanya, keluarganya, dan tubuhnya. Tetapi pengetahuan dan pengenalan Ayub terhadap Tuhan yang dia sembah memampukan Ayub melewati semua ujian ini.

·        Ujian kelimpahan. Seperti halnya kekurangan, kelimpahan bisa menjadi sebuah ujian meskipun tidak semua orang bisa sadar bahwa dia sedang berada dalam sebuah ujian - ketika kelimpahan melingkupinya. Sebuah efek yang timbul dari ujian kelimpahan adalah munculnya perubahan karakter dari rendah hati menjadi sombong atau tinggi hati. Perubahan ini tidak menyakitkan bagi orang yang sedang mengalami ujian kelimpahan, tetapi menyakitkan bagi orang lain yang terkena dampak kesombongannya. Oleh sebab itu lanjutan dari ujian kelimpahan adalah rusaknya sebuah hubungan.

·        Ujian kesetiaan. Ujian lain yang bisa dialami dalam kehidupan adalah ketika kita harus diperhadapkan pada pilihan untuk tetap setia dan percaya ketika Tuhan diam dan tidak terjadi mukjizat apapun dari doa-doa dan segala bentuk penyembahan kita terhadapNya. Dalam suasana di dalam dapur perapian seperti yang dialami Sadrakh, Messakh dan Abdnego, adalah sebuah hal yang luar biasa untuk bisa tetap setia, tenang, dan percaya bahwa selalu ada harapan dalam Tuhan.

2. Hidup adalah sebuah kepercayaan
Prinsip ke dua dari kisah di Matius 25 tentang talenta adalah bahwa hidup adalah sebuah kepercayaan / hal yang dipercayakan kepada kita. Talenta apapun yang diberikan Tuhan untuk kehidupan kita adalah sebuah anugerah sekaligus sebuah tanggung jawab. Di akhir perjalanan hidupnya Paman dari Peter Parker (Spiderman) memberikan sebuah pesan yang akhirnya menjadi pesan yang mendunia bagi penggemar film Spiderman yaitu :
“Kekuatan yang besar datang dengan tanggung jawab yang besar”

3. Hidup adalah sebuah penugasan sementara
Meskipun ada benih kekekalan yang telah diletakkan Tuhan ke dalam diri kita, tetapi hidup kita sebagai manusia di bumi tidaklah kekal. Alasan mengapa kita berada di bumi adalah karena kita mempunyai sebuah misi (penugasan). Dan tugas kita adalah menyelesaikan misi tersebut dengan baik selama kita mengalami kehidupan di bumi. Salah satu misi yang diperkenalkan oleh Injil kepada kita adalah untuk menjadi duta Kristus. Menjadi duta Kristus berarti menampakkan kesadaran Kristus yang telah disematkan ke dalam diri kita masing-masing dan memperkenalkannnya kepada dunia melalui serangkaian perbuatan sehari-hari entah itu besar atau kecil tetapi ada makna ilahi di dalamnya. Misi selalu diberikan oleh seorang Boss dan untuk bisa menjalankan misi tersebut dengan sukses kita harus commited to our Boss : God of God, King of King, name above all the name, Our Father : Jesus Christ the God almighty.

Be Salt and Be Light ! That’s why we live !

Tuhan memberkati.




Related Post



Tidak ada komentar: