Halaman

Rabu, 11 Januari 2012

Roh Kudus, CHI, dan Prana

Roh Kudus, Chi, dan Prana

Berikut ini perbedaan antara Roh Kudus, Chi, dan Prana. Ketiganya dikenal sebagai power / tenaga yang memberikan energi kepada orang yang menggunakannya. Tetapi terdapat perbedaan perlakuan secara umum dari para praktisinya. Chi, dan prana digunakan oleh para ahli bela diri, yoga, kundalini, tenaga dalam dan sebagainya. Sedangkan Roh Kudus adalah Roh Penolong yang diutus untuk kepentingan orang percaya dalam melaksanakan tugas, dan aktifitasnya selama di bumi ini. Secara pribadi saya menghormati para praktisi CHI dan Prana karena pemahaman serta pendekatan mereka yang unik akan power yang mereka yakini.

Perbedaan yang menyolok adalah tingkat keyakinan yang dimiliki oleh praktisi Roh Kudus, Chi, dan prana. Para praktisi Chi dan Prana tidak pernah memohon-mohon supaya Chi dan Prana dicurahkan. Mereka sangat yakin bahwa kekuatan itu ada dan nyata. Mereka tidak menunggu-nunggu lagi untuk “dipenuhi” oleh CHI / Prana. Yang mereka lakukan adalah “membuka” saluran energi tersebut, melatih tubuhnya untuk hidup bersama ‘kuasa” tersebut dan menggunakannya untuk penyembuhan, kekuatan tubuh, bela diri dsb. Mereka paham, bahwa CHI dan Prana sudah eksis di alam semesta tanpa harus diusahakan. Kesadaran adanya kekuatan ini membuat mereka “membuka” dan mengaktifkan kekuatan YANG SUDAH ADA tersebut dengan metode tertentu dan digunakan untuk kepentingan kehidupan.

Tanpa bermaksud kasar, saya melihat kebalikan perlakuan kita orang percaya terhadap Roh Kudus. 50 hari sesudah Yesus naik ke Surga, Roh Kudus yang dijanjikan dicurahkan / diberikan kepada umat percaya, pertama-tama kepada para Rasul. Tetapi sejak jaman Gereja-gereja, Roh Kudus dianggap makhluk asing yang kedatangannya harus diundang, dan dimohon-mohon dengan serangkaian doa. Peristiwa Asuza Street yang mengawali gerakan Pantekosta pun tidak bisa memberikan kesadaran kehadiran Roh Kudus secara nyata di dunia ini. Aktifitas Roh Kudus terlokalisasi pada suatu aliran-aliran tertentu dan parahnya kemudian muncul metode-metode tertentu pula untuk “menghadirkan” Roh Kudus. Lebih parah lagi ada orang-orang yang dianggap ahli menghadirkan Roh Kudus, sehingga tanpa kehadirannya Roh Kudus tidak eksis.

Kalau kehadiran Roh Kudus harus dimohon-mohon dengan doa yang meminta-minta : Oh Tuhan Curahkanlah Roh KudusMu di hati kami. Apakah Tuhan tidak heran mendengar doa ini ? Tidak ada catatan di Perjanjian Baru bahwa Tuhan menarik Roh KudusNya setelah hari Pentakosta ! Kalau demikian, berarti Roh Kudus sudah tersedia dan siap menolong kita. Hanya saja perlakuan kita yang salah. Kita selalu menganggapNya datang dan pergi. Banyak orang berdoa minta kepenuhan Roh Kudus, tetapi kemudian kembali ke bangkunya tanpa perubahan berarti, mungkin hanya sensasi sesaat yang dirasakan berupa kejang-kejang dan menangis (dan saya rasa ini dipengaruhi oleh cerita-cerita kepenuhan Roh Kudus yang beredar, sehingga konsep yang mendahului di dalam pikirannya, membentuk perilaku yang demikian saat “upacara” menerima Roh Kudus).

Sudah saatnya kita tumbuh dewasa dalam pengenalan akan Roh Kudus. Saya yakin Roh Kudus adalah pribadi yang elegan dan gentle, dan tidak kacau serta berkesan mengerikan ketika kehadirannya, tidak juga harus selalu bercorak extravaganza. Kehadiran Roh Kudus dan kemegahanNya tidak bisa ditentukan oleh berapa watt lampu lighting yang digunakan atau berapa kilo dry ice untuk mengiringiNya. Roh Kudus tidak “seHOLLYWOOD’ yang kita pikir.

Roh Kudus sudah ada di dunia ini, dan setiap orang di muka bumi ini dapat menerima Pribadi dan kuasa yang maha besar ini hanya dengan PERCAYA. Tanpa ritual apapun dan tanpa upacara atau acara apapun. Pikiran kita terlalu banyak dipenuhi oleh cara komik dan film menggambarkan aktifitas roh, sehingga gambaran Roh Kudus sebagai Pribadi dan Kuasa yang supra natural sekaligus alami susah kita dapatkan. Entah itu di dapur, di jalan , di hutan, di kantor, toko dsb Roh Kudus eksis. Yang kita perlukan hanya membuka saluranNya dengan PERCAYA.

Roh Kudus bergerak di area KINGDOM OF GOD dan bekerja dengan aturan-aturan Rohani yang ada di di dalamnya. Roh Kudus dapat membuat tubuh sehat seperti halnya CHI dan Prana, dan dapat mengefektifkan semua jenis kegiatan yang kita lakukan, entah itu dalam pelayanan, pekerjaan, dan bisnis. Proses belajar, proses pertumbuhan, pendidikan dan sebagainya. He is not just Spiritual but also Natural !

Roh Kudus tidak tergantung dentuman drum yang bertalu-talu, genjrengan gitar yang keras ataupun alunan electone, apalagi lampu ribuan watt, meskipun Roh Kudus juga menyukai dan menikmati setiap lagu pengagungan kepada Tuhan. Musik pujian adalah penyelaras frekuensi bagi manusia untuk bisa masuk di frekuensinya Tuhan karena Tuhan bertahta di atas pujian , tetapi juga bukan serta merta dianggap sebagai musik pengundang Roh Kudus. Roh kudus sudah eksis sejak dicurahkan dan tidak pernah ditarik kembali. Untuk mencapaiNya dan berjalan dengan kekuatanNya kita hanya perlu PERCAYA. Kalau kita memerlukan sebuah suasana untuk merasakan kehadiran Roh Kudus, maka ketika suasana tersebut berlalu, seakan-akan Roh Kudus juga berlalu. Memang Roh Kudus artis yang muncul di sebuah show dan say goodbye setelah selesai ?

Terimalah Roh Kudus secara spiritual dan juga natural. Dia adalah pribadi Tuhan dan juga kuasa. Percaya dan terima sebagai pribadi yang berjalan bersama kita dan juga sumber kuasa untuk melakukan segala aktifitas kehidupan kita. Dia sangat elegan dan menyenangkan.

Kamu akan menerima Kuasa apabila Roh Kudus turun atas kamu (Kis 1:8) . Para Rasul menanti-nantikan Roh Kudus dicurahkan. Tetapi bagi kita, tidak lagi menanti-nantikan, tetapi menerima dan percaya, kemudian bergerak dengan power itu. Welcome Holly Spirit ! (WH)

Related Post



2 komentar:

Eston mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Eston mengatakan...

Sangat membantu dan menambah wawasan,
Terima Kasih sebesar-besarnya..AMIN