Dalam ayat selanjutnya dicatat demikian : Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Hehehe.....ini menarik....dan reaksi murid-muridNya juga tidak kalah cuek, malah lebih agresif : "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak. Waduh....kayaknya serombongan orang kudus ini lagi terganggu banget.....
Dan suasana yang tidak enak ini tidak berhenti di situ, Yesus menjawab dengan jawaban yang cukup mengejutkan untuk kapasitas seorang yang dikenal sebagai penyembuh pada saat itu (kalo tidak, tidak mungkin perempuan ini sampe berteriak-teriak mengikuti Yesus dan rombonganNya). Ini jawaban Yesus : "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. ??? What is this !!!
Dan ini reaksi perempuan tersebut: Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata : Tuhan, tolonglah aku. Wah....perempuan ini sudah menyebut LORD pada Yesus, bahkan menyembah-nyembah, menghambakan dirinya sedemikian rupa supaya ditolong. Tetapi apakah ini berhasil mengubah reaksi Yesus ???
Jawaban Yesus malah tambah pedes dan suangat menyakitkan, dan ketika merenungkan hal ini saya bertanya-tanya, dan protes !!!Ini jawaban Yesus yang seharusnya bikin perempuan ini knock out : "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada ANJING" ??????!!!!!!!!! what is this ? Sudah mengikuti, diusir, sudah nyembah-nyembah, eeehhh malah sekarang derajat pukulannya ditingkatkan, seakan-akan Yesus mengatakan, "kamu lebih rendah dari hamba, kamu ini anjing !" Kalau Anda berhenti membaca hingga di sini Anda akan berhenti menjadi pengikut Kristus :)
Apakah perempuan ini Knock Out ? Belum ! Perempuan ini masih melanjutkan dialognya dengan Yesus, dan kata-katanya yang terkhir ini sangat penting dan mengubah semuanya. Perempuan ini berkata : "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya" ......apakah Jawaban ini sesuatu banget ??? Mari kita lihat reaksi Yesus.
Ini jawaban Yesus berikutnya : "Hai Ibu besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki" Dan keajaiban terjadi : Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Mengapa Yesus bisa berubah pikiran ? Apakah ini karena perempuan ini ngotot dan pasal ini bisa menjadi bahan pelajaran untuk tidak menyerah ? Mungkin bisa begitu juga. Apakah ini soal merendahkan diri di hadapan Tuhan ? Apakah ini soal Iman yang tidak tergoncangkan ? Coba kita lihat fakta ini :
Dengan berteriak-teriak, Yesus tidak bereaksi, dengan menyembah-nyembah malah di "anjingkan". Tetapi ketika perempuan ini berkata : "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah dari meja tuannya" segalanya berubah, keajaiban terjadi....mengapa ? Ini adalah sebuah prinsip Kerajaan. Kerajaan Allah adalah sebuah wilayah / dimensi. Ketika Yesus berkata : "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel, sebenarnya Yesus sedang menyatakan dimensiNya, Yesus sedang berusaha menunjukkan frekuensi KerajaanNya. Perempuan Kanaan ini berada di luar dimensi Yesus, oleh sebab itu Yesus tidak menyembuhkannya. Tetapi pernyataan terakhir dari perempuan ini yaitu "Benar Tuhan, namun anjing ini makan remah-remah dari meja tuannya" mengubah frekuensi serta dimensi perempuan ini.
Dengan kalimat yang berbeda bisa dikatakan begini : OK...Yesus....tidak apa-apa aku dianggap anjing...tetapi aku ini ANJINGMU!!! Pernyataan ini membuat perempuan ini berpindah dimensi / frekuensi masuk dalam wilayah Kerajaan Yesus. Ini bukanlah sebuan pernyataan merendahkan diri yang manipulatif di hadapan Tuhan, seperti seorang dihadapan Boss atau raja duniawi. Ini adalah pernyataan yang menyatakan posisi barunya di hadapan Tuhan. Dan ketika prinsip ini terjadi, Yesuspun tidak melanjutkan dialog penolakanNya. Kini Yesus punya kekuasaan untuk menyembuhkan dan menolong perempuan ini. FirmanNya diucapkan : Jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki ! Hanya Firman yang bisa mengubah, karena Firman adalah sebuah kuasa yang menopang seluruh alam semesta ini.Tetapi kita hanya bisa mengalami kuasa Firman, ketika dimensi kita berada selaras dengan dimensi KerajaanNya.
Kumasuki gerbangNya dengan hati bersyukur, halamanNya dengan pujian (Maz 100 :4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar