Halaman

Sabtu, 06 Desember 2014

Ringkasan Kotbah : The Great Falling

Ringkasan kotbah
Pembicara : Pdt Simon Harsoyo
Salt & Light Community tanggal 1 Desember 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : GREAT FALLING

Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan. (1 Tim 4 : 1)

Di sini kita melihat bahwa Roh Kudus juga bisa berfirman seperti halnya Bapa dan Yesus. Dan Roh Kudus juga berfirman secara tegas tentang suatu keadaan di akhir jaman.

Di sini juga kita perlu pahami bahwa Tuhan Yesus tidak akan datang sebelum kedatangan Antikris, dan Antikris tidak akan datang sebelum datangnya murtad besar-besaran (The Great Falling) yang terjadi di akhir jaman. Dan saat inipun situasi tersebut mulai terjadi dan sedang terjadi.
Bagaimana kejatuhan tersebut akan terjadi ?

Di akhir jaman bukan hanya akan banyak orang yang akan percaya Tuhan Yesus, tetapi akan ada banyak orang yang akan meninggalkan kepercayaanNya terhadap Tuhan Yesus.

Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
(Yoh 6 : 60)

Perkataan yang keras sering menjadi penyebab murtadnya seseorang. Tetapi hal ini bergantung pada kondisi hati seseorang yang menerima perkataan tersebut. Jika hatinya keras, maka perkataan keras tersebut akan membuatnya meninggalkan Tuhan, sebaliknya jika hatinya lembut maka perkataan keras tersebut akan menjadi perkataan yang membangkitkan iman.

Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia (Yoh 6 :66)

Kita lihat bahwa yang mengundurkan diri adalah murid-murid, bukan jemaat biasa ataupun seorang simpatisan. Hal ini sedang terjadi dan salah satu penyebabnya adalah karena orang tidak lagi mau diajarkan pengajaran yang benar, melainkan lebih suka pengajaran yang menyenangkan hatinya.

Kita harus mulai hati-hati dengan hal ini agar kita terhindar dari kejatuhan.

Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi juga?"
(Yoh 6:67)

Jawaban Petrus terhadap pertanyaan Yesus :

Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."
(Yoh 6 : 67-68)

Seharusnya kita bisa bersikap seperti Petrus yang bangga dengan Yesus. Nama Yesus terdapat dalam kitab-kitab agama besar dan kita harus bisa mengerti bahwa tidak ada Nama yang lebih besar daripada nama ini.

Seperti Yesus menghadirkan anggur terbaik pada menjelang berakhirnya pesta di Kana, demikian kita harus tahan terhadap pengajaran-pengajaran yang benar / keras ketika kita mendengarnya pada awal pemahaman kita.

Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis." Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.
(Yoh 6 : 70-71)

Kejatuhan yang ke-2 adalah karena uang.

Yudas Iskariot adalah gambaran dari antikris. Kita melihat bagaimana Yudas Iskariot adalah seorang yang membuat apa saja dalam pelayanan dan pekerjaannya menjadi berorientasi pada uang. Uang memang dibutuhkan dalam hidup, tetapi Firman Tuhan menyuruh kita berdoa : “Berilah pada kami hari ini makanan kami yang secukupnya”

Kita harus bijaksana dengan uang dan jangan sampai terjatuh karena uang.
Adam dan Hawa jatuh di taman Eden, Yudas jatuh di sekitar lingkaran Yesus, dan demikian juga Antikris akan datang dari kalangan kita sendiri (orang kristen).
Kalau kita hanya mengikuti sebuah “agama” (kristen) tetapi tidak mengikuti Yesus dalam arti sesungguhnya maka kita akan mudah jatuh. Kita tidak harus jatuh, tetapi “jatuh cinta” pada Yesus dalam arti sesungguhnya (beyond the religion).
Injil tidak bisa dijual oleh sebab itu jangan kita berorientasi / memusatkan pujian dan penyembahan pada seorang “pendeta”, “manusia” dsb, tetapi tetap berorientasi pada Tuhan sebagai pusat pujian dan penyembahan.

Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.  Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.  Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. (Wahyu 12 : 1-4)

Bintang-bintang – ditafsirkan sebagai hamba-hamba Tuhan. Dan artinya akan ada 1/3 hamba Tuhan yang akan jatuh pada akhir jaman. Ular secara anatomi memiliki alat kelamin di ekornya. Hal ini menandakan bahwa kejatuhan yang ke-3 akan disebabkan oleh se* dan perjinahan.

Saat ini berbagai bentuk pemuasan se* bisa begitu mudah didapatkan baik  melalui internet dan sebagainya. Kita berada di jaman di mana kita tidak lagi mencari berbagai atribut se*, tetapi se* dan industrinya yang akan mencari kita. Oleh sebab itu kita harus lebih berhati-hati dan waspada di jaman akhir ini agar tidak terjatuh.


Be Salt and Be Light ! Be Aware !




Related Post



Tidak ada komentar: