1. Melakukan Firman Tuhan sebenarnya adalah sebuah cara hidup, tetapi sering kita melihatnya sebagai beban, sehingga melakukan Firman Tuhan sekan menjadi hal yang luar biasa dan untuk melakukannya memerlukan waktu dan dan perlakukan yang khusus.
2. Melakukan Firman Tuhan adalah hal yang natural dalam kehidupan, justru dengan melakukan Firman Tuhan itu hidup kita akan lebih baik karena sudah sesuai dengan design / rancangan dari Tuhan sang pencipta.
3. Melakukan Firman Tuhan adalah sebuah cara hidup, contohnya kita akan tetap berjalan dengan kaki kanan dan kiri bergantian tanpa harus terpaksa karena memang seperti itulah cara kita berjalan. Dan kita tidak akan berjalan dengan cara lain walaupun tidak ada orang yang melihat kita.
4. Firman Tuhan memang bermula dari perintah Tuhan, tetapi selanjutnya akan menjadi cara hidup. Perintah cenderung memberikan tekanan dan melelahkan, sehingga seakan-akan ada waktu untuk melakukan Firman Tuhan dan ada waktu "beristirahat" dari melakukan Firman Tuhan.
5. Memandang Firman Tuhan hanya sebagai perintah adalah awal mula kehidupan agamawi. Roh agamawi melahirkan orang-orang yang hanya menjalankan kewajiban secara mekanis, memberikan perasaan lega yang semu karena sudah melakukan kewajibannya. orang agamawi akan puas dengan kehidupan kedagingan yang dibungkus dengan tindakan-tindakan rohani, tetapi tidak memberikan dampak. Orang agamawi cenderung akan marak ketika melihat orang lain tidak sama dengan dirinya. Inilah sebabnya sulit untuk membentuk sebuah kesatuan di sebuah organisasi agamawi.
6. Ketika semua pengikut kristus memiliki cara hidup sesuai Firman Tuhansecara NATURAL, melakukan tanpa beban, maka penginjilan akan berjalan secara natural pula. Sebuah agama akan sering ditolak, tetapi cara hidup, keteladanan, akan lebih sulit ditolak. Simbol agama bisa dihancurkan, tetapi Firman Tuhan yang menjadi gaya hidup tidak bisa dihancurkan. Siapapun tidak bisa melarang orang melakukan apa yang kristus lakukan, sekalipun bisa mencegah sebuah kotbah, pertemuan keagamaan, sorak-sorak atau tepuk tangan.
7. Bagaimana supaya Firman Tuhan menjadi hal yang natural ? Tuhan sudah mendesain otak kita untuk mempunyai kemampuan belajar, ada tahap over learning / belajar yang melebihi batas sehingga apa yang dipelajari akahirnya tidak akan pernah hilang. Seperti kita pada awalnya sangat sulit untuk mengja alfabet menjadi kata-kata yang bisa dibaca, tetapi ketika terus menerus dilakukan, sekarang kita bisa membaca serangkaian huruf yang menjadi sebuah kata dalam waktu kurang dari satu detik ! Jadi dengan terus menerus melakukan, bukan dalam rangka "beragama" maka Firman Tuhan akan menjadi sebuah cara hidup.
8. Yang bisa menolong kita adalah Roh Kudus, Roh Kudus adalah pribadi yang paling berperan di akhir jaman ini, tetapi keberadaanNya sering tidak disadari. Dengan mulai menyadari keberadaanNya, berkomunikasi denganNya secara natural, maka kita akan dimampukan untuk memahami hal-hal yang lebih inti lagi dalam kehidupan, sehingga kita tidak akan terjebak dan berhenti pada suatu tempat dalam kehidupan karena adanya "masalah-masalah permukaan". Masalah-masalah permukaan ini memang kadang sepertinya hal yang penting, tetapi apabila kita tidak sadar, maka akan membuat kehidupan berhenti pada saat itu juga. Ada hal yang sangat besar yang harus kita kejar, dan ketika kita mengejar hal yang inti, dengan sendirinya kehidupan akan berjalan kembali.
By : Wen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar