Memahami sebuah training
Agar tentara bisa berperang dan menembak dengan baik diperlukan sebuah pelatihan (training). Seorang dokter harus mengalami training bertahun-tahun sebelum diijinkan untuk mengobati seorang yang sakit. Seorang pemain sepak bola harus mengalami training agar bisa bertanding dengan baik. Sebuah training juga diperlukan dalam menjalani kehidupan nyata.
Tetapi pertanyaannya seberapa efektif sebuah training mencapai tujuan-tujuan training tersebut? Hal yang harus dipahami setelah seseorang mengalami/ mengikuti sebuah training adalah kesadaran bahwa training bukanlah sebuah alat pencetak atau sebuah mesin foto kopi. Jika seseorang memandang bahwa sebuah training adalah alat pencetak, maka seseorang tersebut akan bersikap pasif dan menunggu reaksi/ akibat yang terjadi setelah training tersebut, tetapi ketika dampak yang diharapkan belum terjadi, maka sesorang tersebut akan kecewa atau kehilangan semua hal yang didapatkan pada training tersebut.
Training harus dimasuki sebagai sebuah ruang, di mana di ruang tersebut tersedia berbagai macam senjata, berbagai macam paradigma, berbagai macam pengetahuan dan pencerahaan. Seorang pengikut training harus cakap mengambil semua hal yang disediakan tersebut dan dengan maksimal menggunakannya dalam sebuah kehidupan yang bertumbuh.Kita dibentuk dalam kehidupan nyata, karakter kita terbentuk dalam kehidupan nyata, dan sebuah training akan membantu, mengarahkan, bahkan mempercepat kita mengalami sebuah kehidupan yang bertumbuh, sebuah TRANSFORMASI KEHIDUPAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar