Halaman

Minggu, 13 Desember 2009

MENINGKATKAN KAPASITAS INTELEKTUAL

MENINGKATKAN KAPASITAS INTELEKTUAL

Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat. Kata-kata ini ditulis oleh Salomo, orang yang dikaruniai hikmat luar biasa dalam kasih karunia Tuhan pada jamannya. Hikmat mengandung sebuah pemahaman yang melebihi knowledge / pengetahuan. Tetapi hikmat juga bekerja sama dengan pengetahuan untuk menghasilkan sebuah keputusan yang memberikan hasil maksimal. Dan semuanya harus didasarkan pada takut dan pengenalan akan Tuhan yang merupakan sumber dari pengetahuan.

Jaman ini adalah jaman di mana ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat cepat. Ketika kita bangun di pagi hari, teknologi baru ditemukan, cara-cara baru ditemukan, paradigma-paradigma baru terus berkembang. Jaman ini adalah jaman ketika kita semua dituntut untuk mampu belajar dengan sangat cepat untuk mampu mengikuti arus perkembangan ini.

Pada beberapa waktu Gereja memisahkan antara iman dan ilmu pengetahuan, seakan-akan hukum fisika, kimia, matematika tidak berasal dari Tuhan. Sesungghnya para ahli tersebut hanya menemukan dan merumuskan gejala-gejala yang terdapat di alam semesta. Merumuskannya menjadi ilmu dasar yang akhirnya dikembangkan menjadi sebuah teknologi.

Jika kita percaya dan yakin bahwa dunia ini diciptakan oleh Tuhan termasuk hukum-hukum yang menyertainya, mengapa kita harus alergi terhadap fisika, kimia, matematika, dan ilmu pengetahuan yang sebenarnya adalah milik Tuhan? Sekarang saatnya anak-anak Tuhan memiliki kembali pengetahuan dan hikmat dari Bapanya sehingga bidang-bidang dalam kehidupan tetap dapat tersentuh oleh kebenaran yang sejati.

Peningkatan kapasitas intelektual di dalam lingkup Gereja seharusnya mulai menjadi prioritas, seiring dengan peningkatan kapasitas iman dan hati. Wilayah-wilayah yang mulai terdistorsi oleh paham-paham di luar Kristus sebaiknya menjadi perhatian Gereja. Gereja terlalu sibuk dalam aktivitas rohaninya dan secara tidak sadar meninggalkan medan peperangannya, meninggalkan wilayah yang harus direbut, wilayah-wilayah yang didalamnya membutuhkan kemampuan intelektual.
Orang-orang percaya selayaknya didorong untuk mempunyai kegairahan belajar, membaca, mempelajari hal-hal baru , dan memiliki keterbukaan terhadap setiap perkembangan. Science / ilmu pegetahuan bukanlah sebuah kesesatan, karena semua hukum yang mereka pakai diciptakan oleh Bapa kita. Tetapi karena mereka tidak mengenal Bapa, akhirnya semua hukum tersebut diarahkan pada kesesatan. Iblis menungganginya dan akhirnya Gereja menjauh dari wilayah tersebut untuk berdiam dalam ketentramannya.

Wilayah-wilayah membutuhkan sentuhan Kristus, kita harus mendorong generasi terkemudian untuk mampu menduduki wilayah-wilayah tersebut. Dan peningkatan kapasitas intelektual dibutuhkan untuk memperlengkapi kapasitas iman dan hati mereka. (WH)

Related Post



Tidak ada komentar: