Halaman

Sabtu, 13 Desember 2014

Ringkasan Kotbah : Tuhan Tahu Keadaanmu

Ringkasan kotbah
Pembicara : Pdm Paulus Abednego
Salt & Light Community tanggal 8 Desember 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : TUHAN TAHU KEADAANMU

Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban? (Kel 15 : 11)

Tuhan adalah pembuat keajaiban dalam hidup kita dan selalu seperti itu dalam hidup kita. Dalam setiap situasi kehidupan kita harus percaya bahwa dia adalah Bapa yang sangat baik. Mari kita lihat beberapa hal berikut ini :

Yohanes :
6:1 Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias.
6:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
6:3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
6:4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?"
6:6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.

Ket : 5 roti sisa 12 bakul (5000 orang diberi makan)

Matius :
15:32 Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
15:33 Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?"
15:34 Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
15:35 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
15:36 Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.
15:37 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh.
15:38 Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
15:39 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu pulang. Ia naik perahu dan bertolak ke daerah Magadan.

Ket : 7 roti sisa 7 bakul (4000 orang diberi makan)

Markus : 
8:14 Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu.
8:15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."
8:16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti."
8:17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?
8:18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,
8:19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul."
8:20 "Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Tujuh bakul."
8:21 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"

Sebelum hal ini terjadi Yesus telah melakukan banyak mukjizat. Dalam Yoh 6:6 Yesus tahu apa yang akan dilakukanNya. Dan setiap dari kita pasti pernah mengalami saat-saat ditolong Tuhan. Tetapi di saat-saat sulit kita menjadi tidak percaya bahwa Tuhan tahu apa yang sedang kita alami dan kita menjadi tidak yakin bahwa Tuhan akan menolong kita hari ini. Dalam setiap peristiwa Tuhan ingin kita mempelajari sesuatu dan memahami kehendak Tuhan dalam peristiwa tersebut. Dan Tuhan ingin kita tidak gagal dalam memahami hal ini.
Memahami peristiwa dan kesulitan atau kesenangan, memahami makna di dalamnya, dan memahami kehendak Tuhan di dalam hal tersebut akan membawa kita pada tingkat pemahaman terhadap Tuhan bukan dengan cara yang biasa lagi. Kita akan terus dibawa naik dalam pemahamam level demi level.

Rancangan Tuhan adalah rancangan yang selalu membawa damai sejahtera bagi hidup kita. Tugas kita adalah belajar untuk memahamiNya : (Yer 29 : 11)

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

Dalam peristiwa yang sangat berat mungkin kita akan bertanya di mana kesalahan kita. Ada saat di mana Tuhan membuat keajaiban dan ada saat di mana Tuhan tidak melakukan (apa yang kita sebut) keajaiban, tetapi di dalamnya kita sedang diajar untuk melewati hal tersebut bersamaNya dan di dalam hal tersebutpun tetap masih ada hal yang disebut keajaiban. Tuhan ingin kita tidak mengandalkan apapun di dunia ini selain daripada Dia sendiri. Bapa tidak pernah meninggalkan kita sendirian melewati setiap peristiwa.

Tuhan senantiasa membuat keajaiban entah itu besar atau kecil. Dan seberapa besar keajaiban yang terjadi tetaplah belajar untuk mengucap syukur. Dalam setiap tantangan dan pergumulan tetaplah teguh dan jangan menyerah.
Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. (Kel 25 : 8)
Bapa selalu ingin bersama dengan kita. Dia sangat mencintai kita dan rela meninggalkan surga untuk diam bersama-sama kita. Kerinduan seorang Bapa terhadap anak-anakNya jauh lebih besar daripada keinginan anak-anak untuk bersama bapanya. Jika IMANUEL terjadi apakah yang tidak mungkin ?

Be Salt and Be Light ! He Knows You ! He is The God of Wonder ! 




Related Post



Tidak ada komentar: