Halaman

Minggu, 02 November 2014

Ringkasan Kotbah : Melihat, Mendengar, Membuka Pintu

Ringkasan kotbah
Pembicara : Pdt Johanes Sudarmaji
Salt & Light Community tanggal 27 Oktober 2014
Tempat : Gedung Ramayana – Jalan Pahlawan Madiun
Judul : Melihat, Mendengar, Membuka Pintu


Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
(Wahyu 3 : 20)

Ada 3 hal yang ingin saya sampaikan hari ini yaitu mengenai

Melihat – Mendengar – Membuka

Melihat

Ketika mereka kembali kepada Elisa yang masih tinggal di kota Yerikho, berkatalah ia kepada mereka: "Bukankah telah kukatakan kepadamu: Jangan pergi?"
 Berkatalah penduduk kota itu kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi." Jawabnya: "Ambillah sebuah pinggan baru bagiku dan taruhlah garam ke dalamnya." Maka mereka membawa pinggan itu kepadanya. Kemudian pergilah ia ke mata air mereka dan melemparkan garam itu ke dalamnya serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi."
(2 Raj 2 : 18-21)

Ada tiga tipe orang yang bisa kita pelajari :

1. Problem victim
Tipe orang problem victim adalah orang yang menganggap bahwa orang-orang lain, gereja, dan organisasi adalah penghambat kemajuannya.

2. Problem maker
Adalah orang yang selalu membuat masalah di manapun ia berada dan dijauhi oleh teman-temannya.

3. Problem solver
Tipe orang ini adalah orang-orang yang selalu menjadi solusi atau pemecah dalam masalah-masalah yang ada. Elisa adalah tipe orang seperti ini ketika menghadapi masalah air di Yerikho. Setiap masalah membutuhkan treatment (perlakuan) yang tepat. Dibutuhkan kemampuan untuk bisa mengidentifikasi setiap masalah untuk bisa menjadi seorang problem solver.

Ketika kita melihat sesuatu masalah maka kita harus menemukan sumber masalahnya untuk bisa memecahkannya. Tidak setiap gejala bisa kita obati / perlakukan dengan cara yang sama. Di dalam Tuhan, Dia yang akan pimpin kita untuk bisa mengidentifikasi dan menemukan sumber masalah dan memecahkannya. Sama seperti Elisa, ketika melihat sebuah kota yang baik, tetapi menemukan masalah air di dalam kota tesebut.

Air melambangkan Firman Tuhan (Air Kehidupan) sedangkan Keguguran bayi melambangkan tentang generasi. Saat ini banyak orang meminum dari air yang salah, dan banyak masalah generasi yang terus terjadi disetiap kota-kota kita.
Saat itu Elisa mencari penyebabnya dan menebarkan garam yang melambangkan perkataan / pengakuan Firman Tuhan. Dan ketika hal itu dilakukan maka air itu menjadi sehat kembali. Di dalam diri kita ada Roh Kudus / kuasa yang membuat apa yang kita katakan itu akan terjadi. Perkatakan apa yang baik, dan hal itu akan menjadi salah satu cara untuk memecahkan sebuah masalah dengan kuasa Firman Tuhan.
Mendengar

Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!", dan ia menjawab: "Ya, bapa." Lalu berlarilah ia kepada Eli, serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil; tidurlah kembali." Lalu pergilah ia tidur. Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Tetapi Eli berkata: "Aku tidak memanggil, anakku; tidurlah kembali." Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan TUHAN memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Ia pun bangunlah, lalu pergi mendapatkan Eli serta katanya: "Ya, bapa, bukankah bapa memanggil aku?" Lalu mengertilah Eli, bahwa TUHANlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel: "Pergilah tidur dan apabila Ia memanggil engkau, katakanlah: Berbicaralah, TUHAN, sebab hamba-Mu ini mendengar." Maka pergilah Samuel dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.

Saat itu Samuel sedang berada dalam kepemimpinan yang kurang di hadapan Tuhan. Tuhan sedang merencanakan untuk menghancurkan keluarga Eli yang tidak bisa dipimpinnya. Tetapi Tuhan tetap memakai Eli untuk menyiapkan Samuel sebagai hamba Tuhan. Sebagai seorang yang sedang berada di dalam satu kepemimpinan bagaimanapun bentuknya, tugas setiap orang adalah fokus untuk mempunyai hubungan yang dekat dengan Tuhan untuk mendapatkan sebuah pengarahan.
Kita mendengar suara Tuhan, ketika kita sedang membaca Firman Tuhan dan mempunyai hubungan yang dekat denganNya.

Membuka Pintu

Hizkia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua puluh sembilan tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Abia, anak Zakharia. Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud, bapa leluhurnya. Pada tahun pertama pemerintahannya, dalam bulan yang pertama, ia membuka pintu-pintu rumah TUHAN dan memperbaikinya.

Karena nenek moyang kita telah berubah setia. Mereka melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allah kita, telah meninggalkan-Nya, mereka telah memalingkan muka dari kediaman TUHAN dan membelakangi-Nya. Bahkan mereka menutup pintu-pintu balai rumah TUHAN dan memadamkan segala pelita. Mereka tidak membakar korban ukupan dan tidak mempersembahkan korban bakaran bagi Allah orang Israel di tempat kudus,  sehingga murka TUHAN menimpa Yehuda dan Yerusalem. Ia membuat mereka menjadi kengerian, kedahsyatan dan sasaran suitan seperti yang kamu lihat dengan matamu sendiri

Hizkia mendapatkan kasih karunia Tuhan untuk membuka pintu-pintu rumah Tuhan dan memperbaikinya. Rumah Tuhan adalah di dalam hati kita, ketika kita membuka pintu tersebut maka Tuhan akan masuk ke dalam hati kita dan akan menutup pintu-pintu yang lama dan memperbaikinya. Rumah Tuhan dibersihkan kembali dan terjadi terobosan dalam diri kita.

Demikian juga di setiap kota, ada pintu-pintu yang perlu dibuka dan diperbaiki agar terjadi perubahan dan terobosan di kota kita dan setiap kota. Hal itu mungkin, karena dalam diri kita telah didapati kunci Kerajaan Surga. Tetaplah Melihat, Mendengar, dan bertindak dengan membuka pintu-pintu yang ditugaskan Tuhan untuk kita buka. God Bless Madiun !


Be Salt and Be Light ! Watch – Listen – and Open The Door !



Related Post



Tidak ada komentar: