Halaman

Selasa, 11 November 2008

Komitmen dan konsistensi

Komitmen dan konsistensi

Dua kata ini adalah dua kata yang merupakan bahan bakar dari sebuah visi. Visi membuat kita mulai bergerak untuk mencapainya, tetapi yang membuat kita terus bergerak adalah komitmen dan konsistensi.

Kita semua pernah membuat komitmen, misalnya komitmen di awal tahun, tapi coba kita renungkan apakah komitmen di awal tahun tersebut masih menyala dan terus bergerak dalam konsistensi ataukah komitmen tersebut semakin surut dan ketika anda membaca tulisan ini anda mulai mencoba mengingat ingat “Apa ya komitmen saya di awal tahun?”

Mungkin kita pernah menghadiri sebuah pertemuan yang begitu berkesan, di situ kita mendapatkan suatu api dan visi untuk bergerak, di saat itu energi anda begitu besar dan menyala-nyala dan pada saat itu boleh dikatakan bahwa anda sedang masuk dalam suatu pergerakan entah itu bersifat pribadi atau organisasi, tapi ada suatu masa pula ketika tiba-tiba semua yang kita lakukan seperti menjadi sebuah kebiasaan, yang dimaksud adalah ketika pergerakan anda menjadi rutinitas dan sepertinya tanpa “greget”. Di saat seperti itulah kekuatan komitmen dan konsistensi diperlukan.

Menjadi garam dan terang dalam kehidupan bukan merupakan suatu semboyan atau ajakan saja, tetapi merupakan perjalanan hidup, dan ketika anda menangkap visi ini, anda bukan sedang dibawa ke dalam suatu acara atau kegiatan tetapi ke dalam suatu GAYA HIDUP. Dan sebuah gaya hidup merupakan hal yang akan terus ada sepanjang umur kita. Dan untuk bisa berjalan di dalamnya memerlukan kekuatan komitmen dan konsistensi (ketekunan).

It is not about organization , it s about life style!!!

Apa yang harus kita beri?

Apa yang harus kita beri?

Berbagi pada sesama tidak harus dalam bentuk dana segar, Tidak hanya menyumbang sembako. Tidak hanya menyumbang pakaian pantas pakai. Tidak hanya menyumbang pembagunan tempat ibadah dan sebagainya. .

Salah satu yang bisa dilakukan adalah berbagi sesuatu mulai dari yang kita miliki. Apa yang kita miliki?

  • Mungkin bukan uang yang banyak tetapi kita punya waktu banyak untuk mendengarkan keluhan orang lain yang sedang kalut.
  • Atau kita punya banyak keahlian seperti menjahit, computer, memasak, bahasa, pelajaran anak-anak dll. Banyak orang yang memerlukan keahlian ini dan mereka tidak tahu caranya mendapatkan.
  • Atau kita punya begitu banyak koneksi baik di dalam kota, di luar kota atau di luar negeri. Dengan kekuatan jaringan ini anda bisa membantu banyak orang mendapatkan pekerjaan misalnya.
  • Atau punya banyk buku? Kita bisa membuat perpustakaan gratis untuk lingkungan sekitar kita, hal ini akan membantu mengembangkan wawasan di lingkungan kita.

Masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan. Setiap dari kita punya lingkaran pengaruh, mungkin kita tidak bisa merubah dunia, mungkin kita tidak bisa menjangkau Negara, atau kapasitas kita tidak cukup untuk membuat dampak pada suatu kota, tetapi kita semua punya lingkungan dengan radius 100-200 m yang bisa kita jangkau dengan apa yang kita miliki. Mulai dan tetaplah berbagi!!

It is not about organization, it is about Life Syle….

Mengapa kita memberi dan berbagi?

Mengapa kita memberi dan berbagi?

Ketika kita masuk dalam suatu gaya hidup Charity (berbagi), ada beberapa proses yang diukur melalui perkembangan motivasi kita ketika memberi atau berbagi , jenis-jenis motivasi memberi adalah sebagai berikut :

  1. Memberi untuk menerima. Di sini ada kebenaran hukum “tabur tuai” dan seringkali ini menjadi motivasi yang sangat kuat bagi seseorang untuk memberi / berbagi. Tetapi juga bisa menjebak sesorang menjadi berfokus pada kepentingan diri sendiri dan bukan kepentingan Tuhan. Hukum tabur tuai adalah sebuah kebenaran , yang perlu dihindari adalah memanipulasi hukum ini dengan menjadikannya sarana “INVESTASI”. Jika kita tetap dalam tingkat motivasi ini , suatu saat mungkin kita akan kecewa dan berhenti untuk memberi.
  2. Memberi untuk status sosial. Ketika seseorang sedang berada di tingkat financial yang tinggi , ada suatu kebutuhan yang disebut dengan SELF ESTEEM atau kebutuhan untuk dihargai , dalam jenis motivasi ini seseorang mungkin tidak lagi memikirkan akan mendapatkan pengembalian dari apa yang diberikannya, tetapi muncul bahaya lain yaitu menjadikan memberi dan berbagi sebagai sarana popularitas untuk mencapai penghargaan. Tingkat motivasi ini juga akan mengecewakan dan akan menghentikan komitmen seseorang dalam memberi.
  3. Memberi untuk menggenapkan rencana Allah. Ini adalah sebuah motivasi yang ideal , motivasi yang lahir karena hubungan yang erat dengan Tuhan . Motivasi di tingkat ini tidak lagi digerakkan oleh ego tetapi merupakan dorongan dari Roh Kudus , karena itu tidak akan mudah kecewa karena tidak ada lagi motivasi kepentingan pribadi , yang ada hanya kepentingan Tuhan. Jalan untuk menuju motivasi seperti ini adalah hubungan yang erat dengan Tuhan. Kalaupun kita belum mencapai yang ideal ini , jangan berkecil hati…tetap lakukan yang bisa kita lakukan dengan berharap bahwa Tuhan akan membimbing kita menuju tindakan yang sesuai dengan kehendakNya.

Halleluyah!!!

SIMPLE GOD’S MANAGEMENT

SIMPLE GOD’S MANAGEMENT

Nampaknya Tuhan dengan kemahakuasaanNya menggunakan sebuah manajemen sederhana untuk melaksanakan kehendakNya di atas muka bumi ini. Manajemen sederhana ini jika dilaksanakan dengan benar akan menghindarkan Tubuh Kristus dari pertentangan dan perpecahan.

Sebuah pekerjaan besar bisa terlaksana dengan baik, sebuah pergerakan akan berjalan dalam rutenya dengan benar , ketika kesadaran tentang pembagian kerja dengan “SIMPLE GOD’S MANAGEMENT” ini ada di setiap pribadi dan peran dalam PLAN (rencana) tersebut.

What is SIMPLE GOD’S MANAGEMENT?

Simple God’s management adalah kesadaran tentang bagian-bagian dalam suatu pekerjaan yang terbagi atas :

  • BAGIAN SAYA
  • BAGIAN ORANG LAIN
  • BAGIAN TUHAN

Seringkali terjadi keributan dan perpecahan karena seseorang mengerjakan”BAGIAN TUHAN” sedangkan seharusnya dia mengerjakan “BAGIAN SAYA”. Atau ekstrim membiarkan semuanya menjadi “BAGIAN ORANG LAIN” dan “BAGIAN TUHAN” tanpa mengambil bagian dalam “BAGIAN SAYA” atau sebaliknya mengambil “BAGIAN TUHAN” dan “BAGIAN ORANG LAIN” dan merangkumnya menjadi “SEHARUSNYA BAGIAN SAYA”

Tubuh Kristus akan berjalan dengan perkembangan lebih cepat dan bertindak secara dewasa ketika ketiga bagian ini berfungsi sesuai dengan yang Tuhan maksud yaitu dengan cara saling menopang dan melengkapi.

“AKU MENANAM , APOLOS MENYIRAM , TETAPI ALLAH YANG MEMBERI PERTUMBUHAN” (1 Kor 3 : 6)”

Selasa, 04 November 2008

The power of One Degree

One degree atau 1 derajat kelihatannya bukan angka yang besar, apabila kita lihat ukurannya di busur terlihat kecil dan tak berarti, lebarnya kurang dari 1 milimeter saja.
Tetapi di dunia navigasi kelautan dan udara kita tidak bisa meremehkan arti satu derajat. Penyimpangan satu derajat saja, akan mengakibatkan tersesatnya kapal laut atau pesawat berkilo-kilo meter dari tujuannya semula.

Coba ambil dua titik yang berimpitan, tarik dua garis yang sejajar, kemudian simpangkan salah satu dari garis tersebut satu derajat saja, kemudian tarik garis panjang dari kedua titik tersebut. Makin panjang garis tersebut ditarik, maka makin lebar jarak antara kedua garis tersebut di kedua ujungnya dan untuk mempertemukan dua garis tersebut maka kita harus kembali ke titik awal untuk memperbaikinya.

Inilah yang disebut dengan The Power of one degree, one degree adalah hal-hal kecil dalam kehidupan kita, mungkin hal-hal yang kita anggap tidak penting, tetapi berpengaruh besar terhadap perjalanan hidup kita selanjutnya.

One degree bisa berpengaruh positf dan negatif, dengan kata lain "penyimpangan" bisa berarti positif atau negatif...

One degree bisa berpengaruh negatif jika "penyimpangan" diterapkan kepada KEBENARAN, KEBENARAN adalah PRINSIP, penyimpangan terhadap prinsip yang benar setitik atau sedikit saja , akan mengakibatkan penyimpangan yang luar biasa seiring berjalannya waktu.

Sebaliknya ONE DEGREE, akan berpengaruh positif apabila diterapkan pada hal yang salah....menyimpang dari kebenaran akan membuat anda tersesat bermil-mil jauhnya dari kehidupan yang seharusnya, sedangakan jika kita menyimpang dari jalan yang salah akan membawa kita kepada jalan yang benar. Ini adalah pola pikir dan paradigama yang kita miliki terhadap hal-hal yang bersifat kecil atau sepele.

Contoh : Jika anda memiliki pola makan pagi berkolestrol tinggi, dan kemudian anda mulai membuat perubahan kecil dengan menggantinya dengan makanan beserat tinggi, seiring berjalannya waktu secara tidak sadar anda sedang membuat perubahan besar terhadap apa yang akan terjadi di masa depan secara sangat berbeda.
Jika anda tetap dengan pola makan berkolestrol tinggi, maka anda menyimpang dari garis kesehatan dan apabila kita lihat rententannya akan sangat luar biasa perubahan yang telah dibuatnya.
Dengan mengganti pola makan, maka akan terjadi perubahan terhadap kesehatan anda, kesehatan anda berpengaruh terhadap kinerja profesional anda, kinerja profesional anda berpengaruh terhadap produktivitas, produktivitas berpengaruh terhadap output anda, entah itu materi, hubungan, citra dsb, output anda berpengaruh terhadap kehidupan orang lain, mungkin keluarga, atasan, bawahan, kolega, rekan bisnis dan sebagainya.Dan apabila kita lanjutkan, daftar dampak akan makin banyak...dimulai dengan hanya merubah pola makan pagi anda dari berkolestrol tinggi menjadi makanan berserat tinggi

ONE DEGREE adalah setia terhadap perkara-perkara yang kecil